Find Us On Social Media :

Virus Corona B117 Akan Dominan di Dunia, Kasus Sudah Ditemukan di 5 Provinsi

Virus corona varian baru B117, sudah masuk Indonesia, di Karawang, Jakarta, Kalimantan, dan beberapa daerah lainnya.

GridHEALTH.id - Varian baru virus corona B117 yang pertama kali dideteksi dan ditemukan di Inggris, kini sudah menyebrang ke berbagai negara termasuk ke Indonesia yang jaraknya kurang lebih 11.842 km.

Pastinya banyak ahli memprediksi dan sepakat jika varian baru virus corona B117 ini sangat cepat penyebarannya.

Baca Juga: A to Z Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Mulai dari Efektivitas Lawan Virus Corona Mutasi, Jangan Tutup Mata Efek Sampingnya

"B117 itu lebih cepat, kemungkinan besar hampir peneliti-peneliti besar di dunia memprediksi varian ini akan menggantikan varian yang dominan saat ini. Kalau dia dominan, lebih cepat, risikonya apa, akan lebih banyak orang ke rumah sakit, akan berulang lagi siklus yang kita alami di awal dulu pandemi," papar peneliti geomik molekuler dan anggota Konsorsium Covid-19 Genomics Inggris, Riza Arief Putranto, dilansir dari cnbcindonesia.com (10 Maret 2021).

Untuk diketahui, virus corona varian baru B117, awalnya disebut sebagai VUI-202012/01 atau yang diartikan varian udner investigation.

Dditemukan pada Desember 2020. Saat itu varian masih dalam pemeriksaan.

Tapi tak lama kemudian beberapa data dari ilmuwan dunia muncul, penularan virus corona B117 menunjukkan meningkat 50%-70%.

Ini membuat sebutannya berubah menjadi VOC atau Varian of Concern.

Baca Juga: Nasib Vaksin Sinovac di Indonesia, Setelah Ditemukan Kasus Virus Corona Baru B117 di Karawang - Jabar

"Varian yang menjadi perhatian karena penularannya lebih cepat. Ada potensi membuat orang lebih banyak ke RS, menimbulkan potensi kematian, meskipun risetnya masih terus berjalan," jelas Riza.

"Data terakhir dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG), jadi grup yang memberikan nasihat kepada pemerintah Inggris terkait dengan varian baru, secara umum menunjukkan peningkatan gejala dan peningkatan mortalitas, tapi ini potensinya sebanyak maksimal 35%," kata Riza.

Hal senada diutarakan oleh Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.

Menurutnya, melansir VOA Indonesia (3 Maret 2021), dirinya tidak terkejut dengan temuan varian baru virus corona B.1.1.7 di Indonesia.

Kita sudah tahu, kasus terkonfirmasi B117 pertama ditemukan pada dua warga Karawang yang merupakan pekerja migran dari Arab Saudi.

Keduanya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada akhir Januari 2021.

Baca Juga: Setelah Virus Corona Baru B117 Ditemukan di Karawang Jabar, Lakukan Cara Ini Untuk Mencegahnya

Dicky malah sudah memprediksi masuknya virus corona B117 ke Indonesia sejak tahun lalu.

Bahkan ia meyakini sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Ketika ditemukan itu bukan berarti hanya dua (kasus), itu sudah di mana-mana. Saya harus sampaikan itu, karena sekali lagi strategi tracing, testing kita yang tidak memadai, yang artinya tidak berlanjut dengan isolasi-karantina," ungkap Dicky

Lebih lanjut Dicky pun menjelaskan, "Ini tidaklah bisa memutus transmisi Covid-19, dan pola eksponensialnya selain tinggi, ini berarti leluasa orang membawa virus ke mana-mana tidak terdeteksi,” lanjutnya.

Pembatasan kepada warga negara Indonesia maupun asing yang datang ke Indonesia saat ini dinilainya tidak ketat.

Ia mencontohkan, karantina selama lima hari kepada seseorang yang baru datang dari luar negeri tidak cukup untuk bisa mendeteksi suatu virus.

Baca Juga: 8 Gejala dan Arti B117 dari Virus Corona Baru yang Serang Warga Karawang Jabar

“Negara yang berhasil mengendalikan pandemi tidak ada yang di bawah 10 hari. Australia 14 hari, itu pun diperketat dengan testing dua kali," kata Dicky.

"Ini pun selain PCR ada yang namanya genom sequencing, itu dilakukan semua. Itu dilakukan tidak hanya pada pendatang, tapi juga kepada orang-orang yang bekerja di fasilitas karantina atau isolasi atau pintu masuk itu,” jelasnya.

Apa yang telah lama diungkapkan Dicky terbukti, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menemukan enam sampel dengan virus corona mutasi B117 yang tersebar di tiga provinsi.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melansir cnnindonesia.com (10 Maret 2021), menjelaskan bahwa tiga diantara sampel tersebut berasal dari wilayah DKI Jakarta.

"Sudah ditemukan enam sampel dengan varian VUI202012/01GR/501 YVI B117 pada periode pengumpulan sampel bulan Januari dan Februari 2021," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring (9 Maret 2021).

Baca Juga: Kasus Hipospadia Seperti Aprilia Manganang Ternyata Banyak di Indonesia, Ini Penyebabnya

Tidak hanya di Jakarta, virus corona baru B117, menurut Wiku juga ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan sebanyak 1 sampel, Sumatera Utara sebanyak 1 sampel, dan Sumatera Selatan 1 sampel.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL