Selain itu, sebagian besar pesawat dilengkapi dengan filter udara yang dirancang untuk menangkap 99,99 persen partikel.
Udara di kabin pesawat juga berubah total lebih dari 10 hingga 12 kali per jam, sehingga meningkatkan kualitas udara didalamnya.
Namun demikian, faktanya kita masih bisa tertular virus corona dari seseorang yang dekat.
Apalagi jika orang tersebut benar-benar terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Ternyata Karena Hal Ini Vaksin AstraZeneca Tak Direkomendasikan BPOM
"Risiko terbesar dalam penerbangan adalah jika kitaa kebetulan menarik jerami pendek dan duduk di samping atau di depan, di belakang atau di seberang lorong dari seorang infector," kata Richard Corsi, yang mempelajari polusi udara dalam ruangan dan merupakan dekan teknik di Universitas Negeri Portland.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa sistem filtrasi bertenaga tinggi di pesawat tidak cukup untuk mencegah wabah.
Jika sebuah maskapai penerbangan tidak membiarkan kursi tengah terbuka atau dengan waspada memaksakan penggunaan masker, terbang sebenarnya bisa agak berbahaya.