Alasannya adalah karena orang yang terinfeksi mengirimkan partikel virus ke udara dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pesawat yang mengeluarkannya dari kabin.
“Setiap kali kita batuk, berbicara atau bernapas, kita dapat mengeluarkan tetesan,” kata Qingyan Chen, profesor teknik mesin di Universitas Purdue. Tetesan ini ada di kabin sepanjang waktu.
Hal ini membuat langkah-langkah perlindungan tambahan seperti memakai masker menjadi lebih diperlukan.
Baca Juga: Pulang Dari Afrika, Warga Bogor Bawa Mutasi Virus Corona B117, dr Nadia Ungkap Kondisinya Sekarang
Chen mengutip dua penerbangan internasional dari tahap awal pandemi di mana tingkat infeksi bervariasi tergantung pada penggunaan masker.
Pada penerbangan pertama, tidak ada penumpang yang memakai masker, dan satu penumpang menginfeksi 14 orang saat pesawat melakukan perjalanan dari London ke Hanoi, Vietnam.
Pada penerbangan kedua, dari Singapura ke Hangzhou di China, semua penumpang menggunakan masker wajah.
Meskipun 15 penumpang adalah warga Wuhan dengan kasus terduga atau terkonfirmasi Covid-19, satu-satunya pria yang terinfeksi dalam perjalanan adalah penumpang yang tidak mengenakan masker dengan baik dan duduk di dekat empat warga Wuhan yang kemudian dinyatakan positif terkena virus.(*)
Baca Juga: Tak Ingin Pakai Masker Saat Berada di Bank, Nenek-nenek Ngeyel Ini Akhirnya Diborgol Polisi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL