GridHEALTH.id - Menjaga kesehatan reproduksi dan seksual yang baik penting untuk kesehatan wanita secara umum.
Beberapa penyakit pada sistem reproduksi tidak bisa disepelekan.
Beberapa penyakit ini terjadi ketika perempuan memasuki fase menstruasi, beranjak dewasa, sampai fase menopause.
Bila sudah bertambah buruk kondisinya dan lambat ditangani, kualitas hidup kita bisa tidak baik.
Mulai dari vagina, serviks atau mulut rahim, ovarium, tuba fallopi, sampai uterus, semua itu merupakan beberapa bagian dari organ reproduksi wanita yang harus kita perhatikan.
Baca Juga: Beda Kista dan Miom, Gangguan Tumor Jinak Pada Organ Reproduksi Wanita
Organ-organ tersebut memiliki fungsi yang bisa saja mengalami gangguan karena adanya penyakit yang menyerang sistem reproduksi.
Hal ini pun sempat dijelaskan oleh dokter spesialis kebinanan dan kandungan, dr. Anggia Melanie Lubis, Sp. OH dalam webinar Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita, Kamis, (18/03/21).
dr. Anggia mengatakan setidaknya ada 5 jenis masalah yang biasa menyerang organ reproduksi perempuan.
Berikut ini bermacam penyakit yang menyerang organ reprodusi perempuan yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menanganinya.
Baca Juga: Keputihan, Gangguan Organ Reproduksi Paling Sering Muncul Pada Wanita
Keputihan
Keputihan diketahui merupakan munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih.
Hal ini sendiri diketahui terjadi disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans.
Tak hanya itu, keputihan juga bisa muncul akibat ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, penggunaan obat-obatan steroid sampai kondisi organ intim yang lembab.
Penanganan untuk keputihan ini sendiri sebenarnya cukup mudah dilakukan.
Baca Juga: Benarkah Makan Bayam dengan Tahu Katanya Bisa Bikin Kista? Begini Penjelasan Para Ahli
"Cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Penggunaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembab bisa dilakukan," ujarnya.
Namun jika memang sudah tak tertahankan, dr. Anggia menyarankan untuk bisa langsung berkonsultasi dan akan diberikan obat-obat untuk menanganinya.
"Kalau kasusnya lebih berat, kita berikan obat anti jamur untuk masalah keputihan ini atau pun dengan pemberian antibiotik," tambahnya.
Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium.
Baca Juga: Ahli Gizi: Diet Kurang Dari 500 Kalori Risikonya Membuat Organ Tubuh Tak Berfungsi Dengan Baik
Kanker ini terjadi di jaringan tempat dimana janin tumbuh. Sering kali kanker ini menyerang wanita usia 60-70 tahun.
Untuk penanganannya, dokter Anggia mengatakan kanker rahim bisa ditangani dengan cara terapi radiasi atau kemoterapi.
"Penanganan kanker bisa dilakukan dengan cara terapi radiasi atau kemoterapi. (Bisa) dibarengi dengan operasi pembedahan atau pun tanpa pembedahan," jelasnya.
Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita ada dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual.
Sedangkan, amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.
Untuk kanker serviks sendiri, penanganannya pun berbeda dengan kanker lainnya.
Baca Juga: Hari Tidur Sedunia; Kualitas Tidur Menentukan Sehat Fisik dan Psikis
"Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul," jelasnya.
"Tergantung stadium daripada kanker serviks ataupun kanker rahim."
Kista Ovarium
Penyakit kista ovarium ini merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium.
Dokter Anggia menjelaskan, cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari luar ovarium.
Penanganan kista ovarium ini pun tidak jauh berbeda dengan kanker serviks ataupun kanker rahim.
Kista ovarium bisa ditangani dengan prosedur operasi.
"Untuk kista ovarium, kanker serviks maupun rahim, itu bisa kita lakukan operasi laparascopy, robotik, atau laparotomi," ujarnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL