Find Us On Social Media :

Pertanyaan Awam, Bagaimana Jika Terlambat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua?

Pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 yang tidak tepat jadwal tidak perlu dikhawatirkan, CDC.

GridHEALTH.id - Baik vaksin Covid-19 Pfizer maupun Moderna diberikan dalam rangkaian dua dosis dengan interval 21 hari antara dosis untuk vaksin Pfizer dan interval 28 hari antara dosis untuk vaksin Moderna.

Meskipun demikian, produsen menyarankan mereka yang disuntik, memastikan dosis tindak lanjut  selesai dalam 6 minggu setelah suntikan pertama.

Produsen juga mengatakan dosis kedua sekarang lebih penting karena munculnya varian Covid-19.

Tetapi yang menjadi kekhawatiran adalah adanya kekurangan pasongan, dimana permintaan di seluruh dunia sangat tinggi, yang berarti menunggu dosis kedua vaksin Covid-19 bisa saja terjadi. Sehingga melewati batas jadwal suntikan yang seharusnya.

Berita baiknya, para ahli kesehatan mengatakan tidak perlu panik. Mereka meyakinkan, mereka yang telah melakukan suntikan pertama vaksin Covid-19, tidak perlu khawatir jika suntikan kedua ditunda.

“Jika dosis Anda tertunda selama beberapa hari atau beberapa minggu, saya tidak akan khawatir tentang itu,” jelas Dr. Dean Blumberg, Kepala Divisi Penyakit Menular di University of California Davis, kepada CDC (21/03/2021).

Baca Juga: Wanita Mengalami Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Lebih Kuat, Studi

Baca Juga: Asam Lambung Rendah Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Cara Mengatasinya

“Idealnya, orang akan mendapatkan vaksin tepat waktu, tetapi jika tertunda, kita tidak perlu memulai kembali rangkaian vaksin. Kami tahu bahwa satu dosis vaksin menghasilkan sekitar 90%n perlindungan dalam hal vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Itu dimulai sekitar 2 minggu setelah imunisasi pertama, ”kata Blumberg.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan WHO lebih dari 120 juta orang di dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Di antara mereka, lebih dari 31 juta telah diberi dua dosis.

 

Tetapi Dr. Grace Lee, seorang spesialis penyakit menular di Universitas Stanford di California, mengatakan bagian dari kekhawatiran penundaan dosis kedua adalah melemahnya respons kekebalan hanya dari satu suntikan.

“Kami tidak memiliki informasi apa pun tentang daya tahan respons imun itu. Jika Anda tidak mengalami infeksi virus corona baru, dosis pertama dianggap sebagai dosis utama Anda.

Biasanya, dosis pertama tersebut memastikan respons imun Anda akan tahan lama. Jadi, jika Anda hanya mendapat satu dosis, kekhawatiran saya secara pribadi adalah apakah akan berkurang atau tidak," katanya kepada Healthline (21/03/2021).

“Ini sangat rumit. Di satu sisi, pemodelan menunjukkan bahwa dosis pertama lebih penting daripada dosis kedua, dan bahwa memasukkan dosis pertama itu ke manusia akan berdampak lebih besar pada populasi.

Namun, kami juga tahu bahwa ketika kami memiliki kelompok prioritas ini, sangat penting untuk memprioritaskan mereka yang paling berisiko, seperti lansia serta petugas kesehatan dan kelompok rentan lainnya,"kata Blumberg.

Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Munculnya Penyakit Diabetes Tipe 2

Baca Juga: Ini Dia, Aneka Tips Menghindari Perut Kembung Akibat Kelebihan Gas

“Saya pikir perlu ada distribusi kombinasi untuk memastikan orang-orang yang lebih tua terlindungi sepenuhnya serta petugas kesehatan dan petugas penting lainnya” tambahnya.

Pedoman dari CDC menyatakan vaksin Pfizer dan Moderna harus diberikan sedekat mungkin dengan interval yang disarankan (21 hari untuk Pfizer dan 28 untuk Moderna).

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Gangguan Tidur dengan Ramuan Herbal Agar Nyenyak

Baca Juga: Trigliserida, Lemak di Dalam Darah Sering Dilupakan Padahal Penyebab Penyakit Jantung

“Jika tidak layak untuk mematuhi interval yang disarankan dan penundaan vaksinasi tidak dapat dihindari, dosis kedua vaksin Pfizer / BioNTech dan Moderna Covid-19 dapat diberikan hingga 6 minggu (42 hari) setelah dosis pertama,” demikian pernyataan CDC. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL