Hal ini juga dijelaskan oleh Ahli Biomolekuler Indonesia, Ahmad Utomo seperti dikutip dari Kompas.com (20/3/2021).
Menurutnya, tripsin dari ekstrak babi ini memang diperlukan hanya untuk memecah sel-sel agar tidak bertumpuk dan mati, dan supaya mudah dipisahkan di wadah-wadah lain yang telah disiapkan.
Baca Juga: Ternyata Karena Hal Ini Vaksin AstraZeneca Tak Direkomendasikan BPOM
Sehingga, setelah selesai proses purifikasi dan ultrafiltrasi dalam proses pembuatan vaksin tersebut, enzim tripsin babi yang dipergunakan tidak akan bercampur dengan bagian virus yang ditargetkan untuk vaksinasi.
"Nanti hasil jadinya (produk vaksin), tidak ada lagi enzim tripsin," kata Ahmad melalui kanal Youtube pribadinya.(*)
#berantassunting
#hadapicorona
#BijakGGL