GridHEALTH.id - Vaksin AstraZeneca akhirnya secara resmi bisa digunakan untuk program vaksinasi nasional.
Hal ini menyusul dengan terbitnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produksi Astra Zeneca.
Dimana meski fatwa tersebut menyebut vaksin ini termasuk haram karena mengandung tripsin babi, namun penggunaanya tetap diperbolehkan.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Pesantren di Jatim Sebagai Penerima Vaksin AstraZeneca, Para Kyai Setuju
Melihat penjelasan tersebut, alhasil tak sedikit masyarakat yang mulai bertanya terkait kegunaan tripsin babi ini.
Dilansir dari Tribunnews.com (22/3/2021), ternyata ini kegunaan kandungan babi pada vaksin AstraZeneca.
Menurut keterangan tertulis pihak Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), tripsin babi merupakan enzim yang berasal dari pankreas babi.
LPPOM MUI menerangkan terdapat kegunaan bahan asal babi ini yakni pada tahap penyiapan inang virus.
"Bahan ini digunakan untuk memisahkan sel inang dari microcarrier-nya," tulis keterangan LPPOM MUI pada Selasa (16/3/2021).
Sementara itu, sebuah artikel berjudul Apakah vaksin mengandung babi? yang diterbitkan pada laman resmi idai.or.id (5/6/2017) menjelaskan bahwa enzim tripsin babi diperlukan sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman.
Kuman akan dibiakkan dan difermentasi, kemudian diambil polisakarida kuman sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.
Selanjutnya dilakukan proses purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 milyar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.
Baca Juga: Ternyata Karena Hal Ini Vaksin AstraZeneca Tak Direkomendasikan BPOM
Hal ini juga dijelaskan oleh Ahli Biomolekuler Indonesia, Ahmad Utomo seperti dikutip dari Kompas.com (20/3/2021).
Menurutnya, tripsin dari ekstrak babi ini memang diperlukan hanya untuk memecah sel-sel agar tidak bertumpuk dan mati, dan supaya mudah dipisahkan di wadah-wadah lain yang telah disiapkan.
Baca Juga: Ternyata Karena Hal Ini Vaksin AstraZeneca Tak Direkomendasikan BPOM
Sehingga, setelah selesai proses purifikasi dan ultrafiltrasi dalam proses pembuatan vaksin tersebut, enzim tripsin babi yang dipergunakan tidak akan bercampur dengan bagian virus yang ditargetkan untuk vaksinasi.
"Nanti hasil jadinya (produk vaksin), tidak ada lagi enzim tripsin," kata Ahmad melalui kanal Youtube pribadinya.(*)
#berantassunting
#hadapicorona
#BijakGGL