Find Us On Social Media :

Haruskah Pasien yang Pulih Mendapatkan Vaksin Covid-19? Ini Kata Ahli

Seorang pasien menerima dosis vaksin Covid-19 di tempat praktik dokter, di Berlin Jerman. Pasien sembuh dari virus corona tetap perlu disuntik.

GridHEALTH.id - Karena vaksin Covid-19 semakin tersedia, pertanyaan masyarakat umum tentang siapa yang harus mendapatkan suntikan juga telah meningkat, terutama apakah orang yang telah terinfeksi virus corona dan menjadi penyintas, juga harus disuntik.

Terlepas dari infeksi sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat mengatakan bahwa orang harus berencana untuk mendapatkan vaksinasi saat tiba giliran mereka.

"Ini pertanyaan yang sangat mudah," kata spesialis penyakit menular Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat, Dr. Amesh Adalja, kepada The Associated Press (AP) pada Minggu (28/03/2021). “Ya, jika Anda seorang penyintas (Covid-19), alias pasien yang pulih, Anda perlu divaksinasi.”

Profesor Mustafa Gerek dari Universitas Ilmu Kesehatan di Ankara Turki juga mengatakan hal yang sama.

"Setelah infeksi kemungkinan Anda memiliki cukup antibodi pada tahap mana Anda mungkin tidak memerlukan vaksinasi. Tetapi tidak jelas berapa lama kekebalan bertahan. Maka paling aman adalah menunggu giliran untuk disuntik vaksin (Covid-19)," katanya kepada Demirören News Agency (DHA) pada 28/03/2021.

Setelah seseorang sembuh, sistem kekebalannya harus mencegahnya agar tidak segera sakit lagi. “Sistem kekebalan Anda mampu mengidentifikasi virus, dan melindungi dirinya sendiri,” kata Dr. Saskia Popescu, pakar penyakit menular di Universitas George Mason di Virginia, Amerika Serikat.

Baca Juga: Minim Pasokan, WHO Minta Sumbangan Vaksin Covid-19 Untuk Negara Miskin

Baca Juga: Sakit Punggung, 90% Orang Dewasa Mengalaminya, Cegah Sebelum Terjadi

Para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti berapa lama kekebalan ini bertahan atau seberapa kuatnya, meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa perlindungan tersebut dapat bertahan selama beberapa bulan.

Tidak mungkin mengetahui berapa lama seseorang mungkin kebal, kata Dr. Prathit Kulkarni, pakar penyakit menular di Baylor College of Medicine di Texas, Amerika Serikat. " Tidak ada cara untuk menghitungnya."

 

Vaksin, sebaliknya, dirancang untuk menghasilkan respons imun yang lebih konsisten dan optimal. Vaksin juga bisa meningkatkan kekebalan yang sudah ada sebelumnya yang mungkin dimiliki seseorang dari infeksi, kata para ahli.

Beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Turki, mempunyai platform yang  mencantumkan pekerja perawatan kesehatan yang sebelumnya memiliki infeksi memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin satu bulan setelah mereka menderita virus corona.

Sebab mereka dianggap sebagai kelompok berisiko tertinggi. Kelompok risiko lain dapat, dan didorong untuk, divaksinasi enam bulan setelah infeksi.

“Karena kita berada dalam pandemi ini, dan tidak dapat menanganinya, pendekatan yang lebih aman adalah dengan memvaksinasi,” kata Kulkarni. "Anda tidak akan kehilangan apa pun dan malah akan mendapatkan keuntungan."

Baca Juga: Hasil Penelitian: Terapi Musik Meningkatkan Harga Diri Remaja

Baca Juga: Tips Sederhana Menghindari Kuku Rusak, Bisa Lakukan Sendiri di Rumah

Jika telah terinfeksi dalam tiga bulan terakhir, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan vaksinasi dapat ditunda jika kita ingin memberi prioritas dulu pada orang lain yang tanpa perlindungan disuntik dulu selagi persediaan vaksin Covid-19 terbatas.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL