Find Us On Social Media :

Kenali Penyebab dan Risiko Anemia dalam Masa Kehamilan

Anemia pada ibu hamil yang tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti persalinan prematur

Perubahan fisiologis normal pada kehamilan mempengaruhi hemoglobin (Hb), dan terjadi penurunan konsentrasi Hb secara relatif atau absolut.

 

Anemia yang paling umum selama kehamilan adalah anemia defisiensi besi (sekitar 75%) dan anemia megaloblastik defisiensi folat.

Kedua anemia ini lah yang lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki pola makan yang tidak memadai dan yang tidak menerima suplemen zat besi dan folat prenatal. Anemia yang parah dapat berdampak buruk pada ibu dan janin.

Anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 6 gr/dl dikaitkan dengan hasil akhir kehamilan yang buruk.

Prematuritas, aborsi spontan, berat badan lahir rendah, dan kematian janin merupakan komplikasi anemia maternal yang parah.

Meskipun demikian, defisiensi zat besi ringan sampai sedang tampaknya tidak menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi hemoglobin janin.

Baca Juga: Ada 4 Khasiat Menakjubkan Daun Kelor, Salah Satunya Mencegah Anemia Pemicu Stunting

Kadar Hb 11 gr/dl pada akhir trimester pertama dan juga 10 gr/dl pada trimester kedua dan ketiga disarankan sebagai batas bawah untuk konsentrasi Hb.