Find Us On Social Media :

Kenali Penyebab dan Risiko Anemia dalam Masa Kehamilan

Anemia pada ibu hamil yang tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti persalinan prematur

GridHEALTH.id - Tidak sedikit ibu hamil yang mengalami anemia, yaitu kondisi dimana darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan ibu hamil dan ke bayi.

Asal tahu saja, selama kehamilan, tubuh menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Semua wanita hamil berisiko mengalami anemia. Dilansir dari webmd.com dalam artikel 'Anemia in pregnancy', hal itu karena mereka membutuhkan lebih banyak zat besi dan asam folat dari biasanya

Jika tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuh kita mungkin tidak dapat menghasilkan jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah tambahan ini.

Mengalami anemia ringan saat hamil adalah hal yang normal. Tetapi kita mungkin mengalami anemia yang lebih parah karena kadar zat besi atau vitamin yang rendah atau karena alasan lain.

Anemia bisa membuat ibu hamil merasa lelah dan lemah. Jika parah tetapi tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti persalinan prematur.

Baca Juga: Manfaat Melon Untuk Ibu Hamil, Atasi Sembelit Hingga Cegah Anemia

Dilansir dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov dalam artikel 'Anemia in pregnancy', anemia adalah salah satu komplikasi yang paling sering berhubungan dengan kehamilan.

Perubahan fisiologis normal pada kehamilan mempengaruhi hemoglobin (Hb), dan terjadi penurunan konsentrasi Hb secara relatif atau absolut.

 

Anemia yang paling umum selama kehamilan adalah anemia defisiensi besi (sekitar 75%) dan anemia megaloblastik defisiensi folat.

Kedua anemia ini lah yang lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki pola makan yang tidak memadai dan yang tidak menerima suplemen zat besi dan folat prenatal. Anemia yang parah dapat berdampak buruk pada ibu dan janin.

Anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 6 gr/dl dikaitkan dengan hasil akhir kehamilan yang buruk.

Prematuritas, aborsi spontan, berat badan lahir rendah, dan kematian janin merupakan komplikasi anemia maternal yang parah.

Meskipun demikian, defisiensi zat besi ringan sampai sedang tampaknya tidak menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi hemoglobin janin.

Baca Juga: Ada 4 Khasiat Menakjubkan Daun Kelor, Salah Satunya Mencegah Anemia Pemicu Stunting

Kadar Hb 11 gr/dl pada akhir trimester pertama dan juga 10 gr/dl pada trimester kedua dan ketiga disarankan sebagai batas bawah untuk konsentrasi Hb.

Anemia defisiensi besi yang parah atau tidak diobati selama kehamilan dapat meningkatkan risiko berikut ini.

- Bayi prematur atau berat lahir rendah.

- Transfusi darah (jika kitakehilangan banyak darah selama persalinan).

- Depresi pascapersalinan.

Baca Juga: Nia Ramadhani Dianggap Loadingnya Lama hingga Alami Gangguan Penglihatan, Inilah 7 Ciri-ciri Kekurangan Zat Besi pada Wanita

- Seorang bayi dengan anemia.

- Seorang anak dengan keterlambatan perkembangan.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL