GridHEALTH.id - Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrim. Keadaan ini dapat berkisar dari tertinggi ekstrim (mania) ke terendah ekstrim (depresi).
Gangguan bipolar, sebelumnya disebut depresi manik, adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).
Saat mengalami depresi, kita mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Ketika suasana hati berubah menjadi mania atau hipomania (kurang ekstrim dari mania), kita mungkin merasa gembira, penuh energi atau mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih dilansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Bipolar disorder'.
Episode perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun.
Meskipun kebanyakan orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode, beberapa mungkin tidak mengalaminya.
Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, kita dapat mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Bipolar Mania dan Hipomania
Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Bipolar disorder', bipolar mania dan hipomania adalah dua jenis episode yang berbeda, tetapi memiliki gejala yang sama.
Mania lebih parah daripada hipomania dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di tempat kerja, sekolah dan kegiatan sosial, serta kesulitan hubungan.
Mania juga dapat memicu keterputusan dari kenyataan (psikosis) dan memerlukan rawat inap. Episode mania dan hipomania mencakup gejala-gejala berikut ini:
- Sangat ceria, gelisah, atau kaku.
- Peningkatan aktivitas, energi atau agitasi.
- Rasa sejahtera dan percaya diri yang berlebihan (euforia).
- Penurunan kebutuhan tidur.
- Banyak bicara yang tidak biasa.
- Pikiran balap.
- Distractibility.
- Pengambilan keputusan yang buruk (misalnya, berbelanja, mengambil risiko seksual, atau melakukan investasi yang bodoh).
Bipolar Depresi (Mayor)
Episode depresi atau mayor mencakup gejala yang cukup parah sehingga menyebabkan kesulitan nyata dalam aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, aktivitas sosial, atau hubungan.
Suatu episode mencakup gejala-gejala berikut ini:
- Suasana hati yang tertekan, seperti perasaan sedih, kosong, putus asa, atau menangis (pada anak-anak dan remaja, suasana hati yang depresi dapat tampak seperti sifat mudah marah).
Baca Juga: 5 Jenis Bipolar, Gangguan Kesehatan Mental yang Banyak Dialami Orang Terkenal
- Kehilangan minat atau perasaan tidak senang pada semua (atau hampir semua) aktivitas.
- Penurunan berat badan yang signifikan saat tidak berdiet, penambahan berat badan, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan (pada anak-anak, kegagalan menambah berat badan seperti yang diharapkan bisa menjadi tanda depresi).
- Entah insomnia atau terlalu banyak tidur.
- Entah kegelisahan atau perilaku yang melambat.
- Kelelahan atau kehilangan energi.
- Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak pantas.
- Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau keraguan.
- Memikirkan, merencanakan, atau mencoba bunuh diri.
Dilansir dari nhs.uk dalam artikel 'Symptoms - Bipolar disorder', gangguan bipolar merupakan kondisi yang ekstrim.
Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang dalam fase manik.
Baca Juga: Aktris FTV Cerelia Raissa Mengidap 5 Penyakit Mental Sekaligus
Setelah episode selesai, mereka mungkin terkejut dengan perilaku mereka. Tetapi pada saat itu, mereka mungkin percaya bahwa orang lain bersikap negatif atau tidak membantu.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar memiliki episode yang lebih sering dan parah daripada yang lain.
Sifat ekstrim dari kondisi ini berarti bertahan dalam pekerjaan mungkin sulit dan hubungan mungkin menjadi tegang. Ada juga peningkatan risiko bunuh diri.
Selama episode mania dan depresi, seseorang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami sensasi aneh, seperti melihat, mendengar, atau mencium hal-hal yang tidak ada (halusinasi).
Mereka mungkin juga mempercayai hal-hal yang tampaknya tidak rasional bagi orang lain (delusi). Jenis gejala ini dikenal sebagai psikosis atau episode psikotik.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL