Find Us On Social Media :

Pertanyaan Awam di Bulan Ramadan, Bisakah Orang Dengan Gangguan Mental Ikut Berpuasa?

Penyandang skizofrenia, gangguan mental yang menyebabkan seseorang berhalusinasi. dapat dibebaskan dari kewajiban berpuasa Ramadan.

“Masalah lain muncul dari masalah terkait penundaan asupan obat. Pada beberapa pasien, hal ini dapat diakomodasi dengan mengubah jam tanpa mengganggu dosis, tetapi harus dilakukan sesuai arahan ahli psikiatri," tambah Erensoy.

 

Erensoy juga menunjukkan bahwa dalam kasus gangguan bipolar, pola tidur sangat penting, sementara obat penstabil suasana hati seperti Lithuril sangat penting untuk kadar darah.

“Lapar dan haus dalam waktu lama bisa berbahaya karena obat bisa mempengaruhi tingkat darah. Penderita bipolar perlu ekstra hati-hati dalam berpuasa dan keputusan tentang puasa harus dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikiater, ”katanya.

Erensoy mengakhiri pandangannya dengan mengatakan bahwa mereka yang memiliki kondisi psikotik seperti skizofrenia dan mereka yang memiliki gangguan mental ekstrem yang sangat mempengaruhi kondisi mental mereka, pada umumnya dibebaskan dari puasa menurut aturan agama.

“Sebagian besar pasien ini menggunakan obat dalam jumlah besar. Bagi mereka yang sakit ringan, keputusan untuk berpuasa dapat diambil, asalkan diawasi oleh psikiaternya.

Baca Juga: Kenali, 7 Hormon Komponen Metabolisme Agar Pembakaran Lemak Lancar

Secara umum, keputusan harus diambil dengan memperhatikan kondisi fisik dan mental orang tersebut, dukungan keluarga, dengan terlebih dulu berkonsultasi dengan psikiater," pungkas Erensoy. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL