Find Us On Social Media :

Penyandang Diabetes Tak Dianjurkan Makanan Cepat Saji, Ini Alasannya

Makanan cepat saji kebanyakan kaya lemak dan tinggi kalori. Berisiko menyebabkan kenaikan kadar gula darah pada penyandang diabetes.

GridHEALTH.id - Restoran cepat saji dan gerai cemilan sering disebut dengan junk food karena tinggi kalori dan tinggi garam, ada dimana-mana. Kita melihatnya di mesin penjual otomatis, tempat peristirahatan, stadion, dan hotel.

Juga dijual di bioskop, pompa bensin, dan toko buku. Jika belum cukup, iklan gencar mempromosikan junk food di televisi.

Makanan cepat saji atau dikenal sebagai junk foods, tinggi kalori tetapi rendah nilai gizinya. Secara umum, makanan ini termasuk makanan ringan yang diproses dan disiapkan dengan daftar bahan yang panjang dan sering kali tidak dapat diucapkan.

Mengonsumsi gula dan lemak berlebih yang ditemukan dalam makanan cepat saji ini dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Berat badan berlebih ini dikaitkan dengan diabetes.

Salah satu faktor risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2 adalah kelebihan berat badan.

Jika membawa terlalu banyak jaringan lemak, terutama di sekitar bagian tengah tubuh, sel-sel tubuh  bisa menjadi resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang memindahkan gula dari darah ke sel.

Baca Juga: Ingin Berhenti Makan 'Junk Food'? Kenali 4 Tahapan Berikut Ini Agar Membantu Mewujudkan Keinginan Kita

Baca Juga: Kadar Asam Urat Tinggi Bisa Kurangi Umur Hingga 11 Tahun, Studi

Ketika sel tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, pankreas salah mengira ini sebagai kebutuhan akan lebih banyak insulin,sehingga ia memompa lebih banyak.