Find Us On Social Media :

Vaksin Nusantara Menurut Siti Fadilah Supari, Jangan Dijegal, Akan Untungkan Indonesia

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari bicara soal vaksinasi yang tengah dikembangkan Terawan.

Terbaru, uji klinis fase kedua vaksin Nusantara dikabarkan tetap akan dilanjutkan meski tanpa persetujuan BPOM.

Bahkan Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena, mengatakan sejumlah anggota Komisi IX DPR pun sudah dijadwalkan menerima vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (14/4/2021) kemarin.

"Bukan hanya sekadar jadi relawan ya, orang kan pasti mempunyai keinginan untuk sehat kan. Kalau untuk massal kan nanti prosesnya di BPOM tapi kalau per orang kan bisa menentukan yang diyakini benar untuk dia," kata Melki.

Baca Juga: Akhirnya Pemerintah Dukung Pengembangan Vaksin Nusantara, Jika Penelitinya Bisa Pastikan 3 Hal dari BPOM Ini Dipenuhi

Disisi lain Kepala BPOM Penny Lukito membeberkan alasan pihaknya sampai saat ini belum juga merekomendasikan kelanjutan uji klinis vaksin Nusantara.

Menurut Penny ada beberapa hal terkait penelitian vaksin tersebut yang dinilai tak sesuai dengan kaidah medis.

Salah satunya, terdapat perbedaan lokasi penelitian dengan pihak sebelumnya yang mengajukan diri sebagai komite etik.

"Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini. Komite etik dari RSPAD Gatot Subroto, tapi pelaksanaan penelitian ada di RS dr Kariadi," kata Penny seperti dilansir dari artikel yang dipublish GridHEALTH.id (23 Maret2021).(*)

Baca Juga: Ikut Jalani Pengambilan Sample Darah, Politisi PDIP Ini Tertarik Jadi Relawan Vaksin Nusantara Meski Miliki Komorbid Jantung dengan 5 Ring

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL