GridHEALTH.id - Selama Bulan Suci Ramadan, umat muslim di seluruh dunia berpuasa pada siang hari.
Waktu antara sahur dan buka puasa, subuh dan makan malam, dihabiskan tanpa makan dan minum.
Sementara puasa sering kali dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, seperti penurunan berat badan dan penurunan kolesterol.
Namun, disaat bulan puasa beberapa kebiasaan sehari-hari pun pasti berubah. Salah satunya adalah jadwal ngopi bagi pecinta kopi.
Baca Juga: 7 Tanda Ini Muncul dan Dirasakan, Artinya Harus Berhenti Minum Kopi
Kopi termasuk minuman favorit orang Indonesia.
Melansir dari clevelandclinicabudhabi.ae dalam artikel 'Easy ways to manage caffeine consumption while fasting', banyak orang menikmati minuman jenis ini sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari.
Penurunan konsumsi kafein secara tiba-tiba sering kali dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lekas marah, dan kantuk.
Penting bagi mereka yang berpuasa untuk mengatur asupan kafein mereka selama bulan suci Ramadan agar tetap bebas dari efek samping kafein yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Setelah Jokowi Mendukung, Siti Fadilah Supari Siap jadi Relawan Vaksin Nusantara:
Untuk diketahui, terlalu banyak kafein setiap saat sepanjang tahun dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Tidak disarankan untuk melebihi 400 miligram (mg) sehari untuk populasi umum; itu kira-kira setara dengan sekitar 4 cangkir kopi yang diseduh, atau dua minuman energi.
Untuk wanita hamil, rekomendasinya adalah setengah dari itu, hingga 200mg per hari dari semua sumber.
Jadi saat Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mulai mengurangi konsumsi kafein.
Walaupun begitu masih banyak yang terkadang tetap mengonsumsi kopi di saat buka juga sahur.
Baca Juga: 4 Cangkir Kopi Sehari, Rahasia Menurunkan Berat Badan dengan Mudah
Keadaan itu lah menjadi perhatian Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK.
Ia mengatakan bahwa mereka yang gemar mengonsumsi kopi saat sahur harus mewaspadai potensi munculnya efek diuresis.
Diuresis ini mendorong terjadinya peningkatan produksi urin karena efek samping mengonsumsi kafein.
Akibatnya, tubuh bisa mengalami dehidrasi karena jumlah urin yang keluar tidak seperti biasanya.
Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Mengidap Pneumonia Bukan Covid-19, Ini Gejalanya
Ini yang kemudian membuat momen ibadah puasa menjadi terganggu.
Karenanya disarankan untuk tidak mengkonsumsi kopi pada saat sahur.
"Hati-hati, minum kopi saat sahur dapat berpotensi memberi efek diuresis dan menyebabkan dehidrasi. Jika tidak perlu benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur," ujar dr Tirta, dalam keterangan resminya, Senin (12/4/2021).
Ia menyadari bahwa bagi mereka yang terbiasa mengkonsumsi kopi, mengurangi ataupun menghentikan sementara kebiasaan ini selama Ramadan khususnya pada saat sahur, tentunya bukan hal yang mudah.
Baca Juga: Fakta Ilmiah dan Hasil Penelitian Zat di Dalam Kopi Bisa Hilangkan Lemak Perut
"Penerapan kebiasaan baru memang membutuhkan waktu, jika ngopi pagi sudah menjadi kebiasaan anda, maka setidaknya latihanlah tanpa kopi di pagi hari pada 2 minggu sebelum Ramadan," jelas dr Tirta.
Kendati demikian, dr Tirta mengembalikan keputusan pada mereka yang terbiasa mengkonsumsi minuman berkafein ini.
Jika memang telah terbiasa, maka cara untuk mengurangi potensi timbulnya efek diuresis ini adalah dengan mengurangi takaran yang biasa dikonsumsi.
"Namun sekali lagi, tidak semua orang akan mengalami keadaan ini. Apabila anda sudah terbiasa, maka tetap dapat terapkan kebiasaan lama atau dengan mengurangi jumlah takaran kopi yang diseduh," kata dr Tirta.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL