GridHEALTH.id - Umat muslim yang menjalankan puasa Ramadan, berpuasa selama satu hari penuh selama satu bulan.
Lamanya tidak makan dan tidak minum dari waktu subuh hingga maghrib.
Baca Juga: Menjadi Langsing karena Minum Air Hangat Saat Buka Puasa dan Sahur, Buktikan, Ini Pendapat Dokter
Melansir dari nutrition.org.uk dalam artikel 'A healthy Ramadan', selama jam-jam puasa ketika tidak ada makanan atau minuman yang dikonsumsi, tubuh menggunakan simpanan karbohidrat (disimpan di hati dan otot) dan lemak untuk menyediakan energi setelah semua kalori dari makanan yang dikonsumsi pada malam hari habis.
Tapi tubuh tidak dapat menyimpan air. Karenanya ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah yang hilang dalam urin.
Namun, tubuh tidak dapat menghindari kehilangan air saat kita pergi ke toilet, melalui keringat dan saat bernapas.
Karenanya kebanyakan orang yang berpuasa akan mengalami dehidrasi ringan, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidak berbahaya bagi kesehatan, asalkan cukup cairan yang dikonsumsi setelah berbuka puasa untuk menggantikan yang hilang di siang hari.
Begitu berbuka puasa, tubuh bisa rehidrasi dan mendapatkan energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Baca Juga: Hindari Ikan yang Seperti Ini Untuk Santapan Buka Puasa atau Sahur
Jika porsi makan sahur sedikit atau bahkan melewatkan sahur, tubuh kita mungkin akan merasa lemas dan tidak kuat.
Tak hanya itu, makan yang cukup saat sahur juga dapat mencegah kita dari makan berlebihan saat berbuka, yang bisa mengarah pada kenaikan berat badan yang tidak sehat.
Karenanya saat puasa Ramdan kita harus selektif dalam mengonsumsi makanan minuman, terutama saat sahur, seperti berikut ini;
Minuman air, susu, jus buah atau smoothie
Air memberikan hidrasi tanpa tambahan kalori atau gula tambahan. Minuman berbahan dasar susu dan buah-buahan memberikan beberapa gula dan nutrisi alami.
Baca Juga: Beberapa Hal yang Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19
Hal ini juga baik untuk berbuka puasa tetapi hindari minuman dengan tambahan gula setelah berbuka, karena dapat memberikan terlalu banyak gula dan kalori.
Kurma
Secara tradisional dimakan untuk berbuka puasa sejak zaman Nabi Muhammad.
Mengonsumsi kurma adalah cara yang bagus untuk berbuka puasa karena kurma menyediakan gula alami untuk energi, memberikan mineral seperti kalium, tembaga dan mangan serta merupakan sumber serat.
Baca Juga: Tetap Sehat Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Tips Menyusun Menu Sahur dan Buka Puasa
Kita juga bisa mencoba buah-buahan kering lainnya seperti aprikot, buah ara, kismis atau plum, yang juga menyediakan serat dan nutrisi.
Buah
Cara tradisional untuk berbuka puasa dalam budaya Asia Selatan, buah menyediakan gula alami untuk energi, cairan dan beberapa vitamin dan mineral.
Sup
Tradisional di banyak negara Arab, adalah cara ringan untuk berbuka puasa dan memberikan cairan.
Sup tradisional dibuat dari kaldu daging dan sering kali mengandung kacang-kacangan, seperti lentil dan kacang-kacangan, dan makanan bertepung seperti pasta atau biji-bijian.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL