Find Us On Social Media :

Kematian Karena Covid-19 Sebagian Besar Disebabkan Respons Inflamasi Tak Terkontrol, Karenanya Olahraga Penting!

Penyebab paling banyak kematian karena Covid-19 adalah disebabkan oleh respion inflamasi.

GridHEALTH.id - Ketersediaan vaksin yang sudah ada di masyarakat membuat harapan baru ditengah pandemi Covid-19.

Tapi jangan abai, walau sudah divaksin masyarakat tetap harus menjaga kesehatan tubuh agar vaksin tersebut efektif bekerja di dalam tubuh.

Temuan yang dipimpin oleh Sebastien Chastin Professor Health Behaviour Dynamics, Glasgow Caledonian University, dari The Conversation, menemukan jika sesorang bugar secara fisik, kemungkinannya kecil untuk terkena penyakit atau jatuh sakit.

Bahkan dalam studi tersebut terungkap melakukan aktivitas fisik teratur selama 30 menit selama 5 hari seminggu ampu menurunkan risiko jatuh sakit dan kematian akibat penyakit menular sebesar 37%.

Karenanya menurut penulis studi, Profesor Sebastien Chastin, temuan ini menyajikan implikasi penting untuk respons pandemi di masa depan.

Baca Juga: Sadis! Petugas Bandara Kualanamu Medan Gunakan Alat Rapid Test Antigen Bekas Pada Calon Penumpang, 5 Orang Diamankan Polisi

Bagaimana aktivitas fisik menangkal penyakit

Mekanisme yang menjadikan aktivitas fisik efektif melawan penyakit menular adalah, perlindungan dari faktor risiko infeksi parah dan fatal.

Sebab mereka yang aktif secara fisik cenderung tidak mengalami obesitas, diabetes, pernapasan, dan masalah kardiovaskular.

Kita tahu, studi epidemiologi telah menunjukan bahwa COVID-19 dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya lebih parah bagi orang yang memiliki kondisi seperti disebutkan di atas.

Aktivitas fisik juga mengurangi stres dan peradangan kronis, yang pada gilirannya mengurangi kemungkinan infeksi yang merugikan dan fatal.

Asal tahu saja, sebagian besar kematian akibat COVID-19 dan pneumonia disebabkan oleh respons inflamasi yang tidak terkontrol.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Tertinggi Dunia, Sampai 300 Ribu Dipegang India, Dicky Budiman; Tidak Heran Indonesia Sudah Kebobolan

Kita harus selalu bergerak

Dilansir dari Mint Lounge, Dr. Manoj Sharma, konsultan senior untuk penyakit dalam di Rumah Sakit Fortis, Vasant Kunj, New Delhi, mengatakan pilihan gaya hidup yang baik seperti olahraga, pola makan yang baik dan kebiasaan sehat membuat sistem kekebalan lebih kuat.

Sebuah studi terpisah pada tahun 2018 juga menemukan bahwa orang yang berolahraga sebelum atau sesudah mendapat suntikan vaksin juga mengeluhkan lebih sedikit efek samping yang merugikan seperti nyeri tekan, bengkak, demam, sakit kepala, atau merasa sakit.

Sedikit rasa sakit, sakit badan dan demam selama satu atau dua hari adalah efek samping umum dari semua jenis vaksinasi dan obat sederhana, seperti parasetamol dapat mengatasinya.

Malah Dr. Sharma mengatakan, bahwa sistem kekebalan yang kuat dari orang yang berolahraga cenderung lebih unggul untuk mengurangi efek samping vaksin.

Baca Juga: Boleh Disuntik Vaksin Lainnya Setelah Divaksin Covid-19? Boleh dengan Catatan ....

“Orang yang menjalani kehidupan yang tidak banyak bergerak, tidak aktif dan makan dengan buruk lebih cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Jadi, sistem kekebalan yang lebih kuat dari mereka yang berolahraga dapat menghasilkan respons yang lebih baik terhadap vaksin sehingga lebih efektif,” Jelas Dr. Sharma. (*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL