Find Us On Social Media :

Infeksi Malaria akan Menjadi Parah dan Gawat Jika Menyerang 3 Orang Berikut Ini, Termasuk Ibu Hamil

Bisa beresiko pada ibu dan anak, pasien yang hamil tertular malaria akan akan mengalami gejala lebih berat.

GridHEALTH.id - Jika tidak ditangani dengan tepat, gejala malaria bisa jadi pembahayakan jiwa kita.

Malaria sendiri merupakan infeksi umum di daerah tropis yang panas. Sangat jarang, itu juga bisa terjadi di daerah beriklim sedang.

Malaria dapat menyebabkan penyakit ringan pada beberapa orang dan penyakit yang mengancam jiwa pada orang lain. Pengobatan yang tepat dapat menyembuhkan penyakit malaria.

Melansir dari kidshealth.org dalam artikel 'Malaria', malaria disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk.

Serangga mengambil parasit dengan menggigit seseorang yang sudah menderita penyakit tersebut.

Malaria kemudian ditularkan ke orang lain ketika nyamuk menggigit mereka.

Jarang, malaria dapat menular dari orang ke orang (dari ibu ke anak melalui "malaria bawaan"), atau melalui transfusi darah, donor organ, atau jarum suntik bersama.

Baca Juga: Tembus Pedalaman Papua, Pasukan Elit TNI Hadapi Penyakit Mematikan

Gejala awal malaria dapat berupa mudah tersinggung dan mengantuk, dengan nafsu makan yang buruk dan kesulitan tidur.

Gejala ini biasanya diikuti dengan menggigil, lalu demam dengan napas cepat.

Demam dapat meningkat secara bertahap selama 1 hingga 2 hari atau melonjak sangat tiba-tiba hingga 105° F (40,6° C) atau lebih tinggi.

Kemudian, saat demam berakhir dan suhu tubuh orang tersebut dengan cepat kembali normal, ada kondisi dimana kita berkeringat yang intens.

Baca Juga: Obat Malaria Gagal Melindungi Presiden Amerika Serikat Donald Trump Terkena Virus Corona Padahal Sejak Awal Pandemi Rutin Minum Meski Diperingatkan WHO

Pola gejala yang sama (menggigil, demam, berkeringat) dapat berulang setiap 2 atau 3 hari, tergantung parasit malaria mana yang menyebabkan infeksi.

Gejala lain termasuk sakit kepala, mual, pegal dan nyeri di sekujur tubuh (terutama punggung dan perut), dan terdeteksi limpa membesar.

Jika malaria menyerang otak, seseorang mungkin mengalami kejang atau kehilangan kesadaran. Ginjal juga dapat terpengaruh dalam beberapa kasus.

Malaria juga berkaitan dengan kekurangan gula yaitu hipoglikemia.

Selain itu penyakit ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan cairan karena pendarahan sampai dehidrasi.

Baca Juga: Dr.dr. Erlina Burhan; Indonesia Harus Belajar dari India, Klaster Perkantoran DKI Sumbang 425 Kasus Positif Covid-19

Jika menginfeksi ibu hamil, malaria akan menjadi parah.

Menurut dr. H. I. Firmansyah , SH, MH, Sp. PD, KPTI, FINASIM, yang dikutip dari tribunnews.com, malaria akan menjadi parah infeksinya jika menyerang ibu hamil, penderita HIV, dan malnutrisi.

Karenanya jika mereka terinfeksi malaria, maka akan ditangani dengan prosedur khusus.

Untuk diketahui, ibu hamil yang terinfeksi malaria akan akan mengalami gejala lebih berat. Begitu pula pada bayi atau anak-anak.

"Hal ini dikarenakan orang-orang yang masuk dalam kategori tersebut mudah sekali terkena dehidrasi. Sehingga kondisi menyebabkan kelainan pada fungsi organ dan fisik," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Rabu (28/4/2021).(*)

Baca Juga: Waspada, Ilmuwan Peringatkan Covid-19 Bisa Mematikan Pada Penderita HIV, TB dan Malaria, Negara Miskin Terancam Kehilangan Generasi Penerus

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL