Find Us On Social Media :

Dokter di India Babak Belur Dikroyok Karena Tak Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19

Tangkapan layar CCTV dimana dokter di India dihajar oleh keluarga pasien Covid-19.

GridHEALTH.id - Tsunami virus corona (Covid-19) di India benar-benar telah membuat kesukaran bagi warganya, tak terkecuali para tenaga kesehatan (nakes).

Terbaru, seorang dokter disana dilaporkan babak belur usai dihajar karena gagal selamatkan nyawa pasien Covid-19.

Insiden memilukan itu sempat terkam kamera pengawas dan viral di media sosial.

Serangan terjadi terjadi pada Selasa (27/4/2021) antara pukul 09.00 atau 10.00 waktu setempat di Rumah Sakit Apollo New Delhi.

Dalam rekaman yang beredar tampak para kerumunan orang menyerang tim medis dan penjaga keamanan dengan tongkat kayu.

Berdasarkan laporan media India, dokter dan tim keamanan diserang setelah pasien Covid-19 yang berusia 67 tahun meninggal.

Baca Juga: India Tidak Sendiri, Negara Satu Ini Diprediksi Akan Mengalami Tsunami Covid-19 Juga

Melansir Kompas.com dari Daily Mail (28/4/2021), si pasien meninggal di ruang tunggu karena tidak ada ruang perawatan intensif (ICU) yang tersedia.

Menurut keterangan rumah sakit, meski karyawannya terluka, mereka harus bertugas demi merawat pasien lainnya.

Rekaman lain di Pune pada pekan lalu menunjukkan Dokter Siddhant Totla dipukuli dan ditendang oleh seorang pria.

Baca Juga: Mafia Karantina Bandara Meresahkan, Epidemiolog UI; Lonjakan Covid-19 Indonesia Bisa Seperti India

Di video yang beredar, tenaga kesehatan berusia 25 tahun itu disiksa kerabat pasien 65 tahun yang meninggal.

Saat ini, sistem kesehatan di India lumpuh akibat terjangan mutasi virus corona yang lebih mematikan.

Di rumah sakit, dokter yang lebih muda pun diminta menangani 4-5 pasien, sementara yang lebih senior harus ditarik mundur.

Mereka mengungkapkan dipaksa bekerja siang dan malam, bahkan ketika mereka sudah menunjukkan gejala corona.

Baca Juga: Dokter India Menjerit dan Stres, Pasien-pasien Covid-19 Sekarat dan Oksigen Langka

Dr Siddharth Tara, lulusan baru yang dikerahkan di RS Hindu Rao menuturkan, dia merasa bergejala sejak awal pekan ini.

Meski begitu, dia mengaku tetap diminta bekerja hingga hasil tes menunjukkan kalau dia positif terinfeksi.

Baca Juga: Vaksin Rusia Sputnik V Baru Mampu Melawan Mutasi Virus Corona India, yang Sudah Menginfeksi 18,368,096 Orang

"Saya tidak bernapas dengan baik. Bahkan, gejala saya lebih parah dari mereka. Bagaimana bisa mereka memaksa saya bekerja," ujar Dr Tara yang mengaku memiliki komorbid asma.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru Worldometers.info per Jumat (30/4/2021) pagi, kasus Covid-19 di India masih menduduki no.2 terbanyak di dunia yakni dengan total 18,754,984 kasus.

Dimana dari jumlah tersebut 208,313 telah dinyatakan meninggal dunia, 15,373,765 orang sembuh dan sisanya 3,172,906 orang masih harus mendapatkan perawatan medis yang masih kolaps.(*)

Baca Juga: Dr.dr. Erlina Burhan; Indonesia Harus Belajar dari India, Klaster Perkantoran DKI Sumbang 425 Kasus Positif Covid-19

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL