Find Us On Social Media :

Cytokine Storm Penyabab Kematian Raditya Oloan di ruang ICU, Hal Itu Paling Ditakuti Dokter Pada Pasien Covid-19

Penderita Covid-19 rentan terkena badai sitokin yang mematikan.

Lebih mengerikan kombinasi hiperinflamasi, koagulopati, dan jumlah trombosit yang rendah menempatkan pasien dengan badai sitokin pada risiko tinggi untuk perdarahan spontan.

Dalam kasus badai sitokin yang parah, gagal ginjal, cedera hati akut atau kolestasis, dan kardiomiopati terkait stres atau mirip takotsubo juga dapat berkembang.

Inilah yang sepertinya dialami oleg Raditya Oloan, seperti di paparkan oleh sang istri Joanna Alexandra, mengatakan sang suami memiliki komorbid asma dan ginjalnya yang kurang berfungsi dengan baik.

"Kondisinya post-covid dengan komorbid asma, and he is going through a cytokine storm (badai sitokin) yang menyebabkan hyper-inflammation in his whole body," terangnya. "Ditambah lagi ada infeksi bakteri yang lumayan kuat," papar Joana Alexandra.

Baca Juga: Diabetes dengan Kadar Gula Darah 1143 Membuat Komedian Bang Sapri Linglung dan Masuk ICU

Untuk diketahui, kombinasi disfungsi ginjal, kematian sel endotel, dan hipoalbuminemia fase akut dapat menyebabkan Sindrom kebocoran kapiler dan anasarca - perubahan yang mirip dengan yang diamati pada pasien dengan kanker yang diobati dengan interleukin.

Karenanya, pendekatan untuk mengevaluasi pasien dengan badai sitokin harus mencapai tiga tujuan utama berikut:

* mengidentifikasi gangguan yang mendasari (dan mengesampingkan gangguan yang mungkin menyerupai badai sitokin),

* menetapkan keparahan,

Baca Juga: Teh Herbal Membantu Menghindari Dehidrasi di Bulan Ramadan, Studi