Find Us On Social Media :

3 Gejala Penyakit Infeksi Usus Atau Flu Perut Yang Terjadi Pada Anak

flu perut atau Gastroenteritis yang terjadi pada anak

GridHEALTH.id - Penyakit infeksi usus atau flu perut disebabkan oleh mikroorganisme ('serangga', atau kuman) yang telah masuk ke usus, yang merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Hal tersebut dapat menyebabkan diare dan juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti muntah, kram perut yang parah, dan diare.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit infeksi usus atau flu perut yang juga sering disebut Gastroenteritis akan hilang dalam beberapa hari, tetapi kadang-kadang membutuhkan waktu lebih lama.

Risiko utama dari penyakit infeksi usus atau flu perut yang terjadi pada anak adalah berkurangnya cairan dalam tubuh atau dehidrasi.

Baca Juga: Waspada Flu Perut, Tidak Kalah Menakutkan dari Infeksi Covid-19

Perawatan utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit infeksi usus atau flu perut adalah dengan memberi anak ibu banyak minum agar dehidrasi teratasi.

Hal ini mungkin berarti memberikan minuman rehidrasi khusus.

Selain itu, setelah dehidrasi diobati dengan minuman, dorong anak untuk makan senormal mungkin.

Apa itu flu perut atau gastroenteritis?

Gastroenteritis terjadi ketika bakteri menyebabkan infeksi di usus. Sementara virus menyebabkan banyak infeksi saluran cerna, infeksi bakteri juga umum terjadi. Beberapa orang menyebut infeksi ini "keracunan makanan".

Gastroenteritis bakteri dapat disebabkan oleh kebersihan yang buruk.

Infeksi juga dapat terjadi setelah kontak dekat dengan hewan atau mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri (atau zat beracun yang dihasilkan bakteri).

Baca Juga: 4 Kiat Ampuh Supaya Pernyakit Asam Lambung Tak Ganggu Libur Lebaran

Gejala flu perut atau gastroenteritis

Gejala gastroenteritis bakteri bervariasi tergantung pada bakteri penyebab infeksi.

Gejala-gejalanya termasuk:

1. Gejala gastroenteritis yang utama adalah diare dan umumnya disertai dengan muntah. Diare atau tinja yang berair, biasanya setidaknya tiga kali dalam 24 jam.

Darah atau lendir dapat muncul di tinja dengan beberapa infeksi. Diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada usus.

2.  Gejala gastroenteritis lainnya adalah nyeri kram pada perut yang sering terjadi. Rasa sakit dapat mereda untuk sementara waktu setiap kali diare berlalu.

3. Suhu tinggi atau demam, sakit kepala, dan anggota badan yang sakit terkadang menjadi gejala gastroenteritis yang dapat terjadi pada anak.

Hubungi dokter jika gejala tidak membaik setelah lima hari untuk orang dewasa dan dua hari untuk anak-anak.

Untuk anak di atas tiga bulan hubungi dokter jika terus muntah setelah 12 jam.

Jika bayi di bawah tiga bulan mengalami diare atau muntah, langsung hubungi dokter.

Mengobati flu perut atau gastroenteritis

Perawatan dimaksudkan agar tetap terhidrasi dan menghindari komplikasi. Penting untuk tidak kehilangan terlalu banyak garam, seperti natrium dan kalium.

Tubuh membutuhkan zat tersebut dalam jumlah tertentu agar dapat berfungsi dengan baik.

Pengobatan rumahan untuk kasus ringan

Jika memiliki kasus yang lebih ringan, Ibu dapat mengobati infeksi di rumah. 

- Minumlah cairan secara teratur sepanjang hari, terutama setelah diare.

 - Makan sedikit dan sering, dan sertakan beberapa makanan asin.

 - Konsumsi makanan atau minuman dengan potasium, seperti jus buah dan pisang.

- Jangan minum obat apa pun tanpa bertanya kepada dokter.

Baca Juga: Tips Hindari Gangguan Asam Lambung, Kurangi Gula Hingga Rajin Minum

Beberapa bahan yang dimiliki di rumah dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan mengobati diare.

- Jahe dapat membantu melawan infeksi dan meredakan sakit perut atau perut.

- Cuka sari apel dan kemangi juga dapat menenangkan perut serta memperkuat perut dari infeksi di masa mendatang.

- Hindari mengonsumsi produk olahan susu, buah-buahan, atau makanan berserat tinggi agar diare tidak bertambah parah. (*)