GridHEALTH.id - Ketika seorang ibu dinyatakan hamil, salah satu pertanyaan yang kerap diajukan adalah, apakah aman bepergian selama kehamilan?
Memang benar, kita tidak mungkin tinggal di rumah terus selama sembilan penuh sampai bayi lahir.
Meskipun perjalanan rutin seperti pulang pergi kerja atau sesekali mengunjungi pusat perbelanjaan tidak disarankan, namun merencanakan perjalanan jarak jauh harus dilakukan dengan hati-hati.
Dokter mungkin menyarankan untuk tidak merencanakan perjalanan jarak jauh melalui udara atau jalan raya selama trimester pertama atau tiga bulan pertama kehamilan.
Ada alasan logis untuk hal yang sama. Risiko keguguran atau aborsi spontan selama tiga bulan pertama cukup tinggi.
Namun, jika USG dan tes darah tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius bagi ibu dan bayinya, dokter mungkin mengizinkan ibu hamil melakukan perjalanan singkat selama trimester pertama jika kondisi mendesak.
Baca Juga: Ini Pentingnya Pemeriksaan Antenatal di Trimester Pertama Kehamilan
Baca Juga: Minum Atau Tidak Minum? Saat Lalat atau Nyamuk Masuk ke Dalam Minuman
Tetapi alasan kesehatan tertentu membuat ibu hamil tidak disarankan bepergian selama trimester pertama dan berikut ini beberapa di antaranya;
- Jika memiliki riwayat persalinan prematur dan aborsi berulang.
- Jika memiliki plasenta previa atau plasenta menempel di bagian bawah rahim.
- Jika serviks tidak tertutup rapat atau memiliki serviks yang tidak kompeten, USG pertama akan membantu mengetahuinya.
- Jika mengalami komplikasi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau nyeri berulang di perut.
Meskipun ibu hamil terlihat bugar dan baik-baik saja selama kehamilan dan tidak memiliki masalah kesehatan yang disebutkan di atas, tetap lebih baik menghindari bepergian selama trimester pertama.
Beberapa alasan praktis yang membuat ibu hamil tidak disarankan bepergian selama trimester pertama adalah:
- Munculnya risiko morning sickness, mual dan muntah terutama saat melakukan perjalanan darat karena dapat membuat ibu lelah dan letih yang dapat berdampak pada bayi.
Baca Juga: Risiko Pneumonia Muncul Bila Musim Hujan Jemur Pakaian di Dalam Rumah
- Frekuensi buang air kecil meningkat selama kehamilan dan jika sedang dalam perjalanan dan harus menggunakan toilet umum, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi saluran kemih.
- Stres umum karena melakukan perjalanan jarak jauh selama trimester pertama dapat merugikan ibu dan bayinya.
- Kemungkinan besar terkena infeksi dari polutan lingkungan dan racun yang dapat membahayakan bayi yang organ vitalnya baru terbentuk selama trimester pertama.
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Baca Juga: Kanker Kulit Melanoma dan Non-Melanoma Apa Bedanya? Ini Penjelasan Ahli
- Karena kekebalan ibu ditekan selama masa ini (dan selama kehamilan) ada kemungkinan tinggi untuk tertular penyakit menular seperti campak, gondongan, rubella atau cacar air yang berakibat fatal dan dapat menyebabkan kelainan perkembangan yang parah pada janin. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL