- Merasa sedih atau hampa
- Kehilangan minat pada aktivitas favorit
- Makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali
- Tidak bisa tidur atau tidur terlalu banyak
- Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan
- Merasa sangat lelah
- Merasa putus asa, mudah tersinggung, cemas, atau bersalah
- Mengalami sakit atau nyeri, sakit kepala, kram, atau masalah pencernaan
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau kematian
Jika merasa mengalami depresi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan bantuan perawatan.
Baca Juga: Kenali Tipe Tuberkulosis, Penyakit Menular Ke-3 Paling Mematikan
Semakin dini depresi ditangani, semakin baik bagi tubuh, kualitas hidup, dan diabetes yang diidapnya.
Stres dan Kecemasan
Jika sedang mengalami stres, seseorang mungkin tidak menjaga diri sebaik biasanya.
Baca Juga: Benarkah Penyakit Infeksi Kuku Kuning Disebabkan Oleh Diabetes?
Kadar gula darah juga bisa terpengaruh — hormon stres membuat gula darah naik atau turun tak terduga.
Stres karena sakit atau cedera bisa membuat gula darah naik.
Stres dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan lain atau memperburuknya.
Kecemasan — perasaan khawatir, takut, atau gelisah — adalah cara pikiran dan tubuh bereaksi terhadap stres.
Ketahuilah, orang dengan diabetes 20% lebih mungkin dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes untuk mengalami kecemasan di beberapa titik dalam hidup mereka.
Mengelola kondisi jangka panjang seperti diabetes adalah sumber utama kecemasan bagi sebagian orang.
Baca Juga: 4 Tanaman Herbal Ini Bantu Turunkan Gula Darah Bagi Penyandang Diabetes