Find Us On Social Media :

4 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Rakus Makan Nasi

Nasi selalu wajib ada di piring, tapi bagaimana dengan kandungzn gizinya?

GridHEALTH.id – Selama ini, anggapan belum makan namanya kalau belum pakai nasi menjadi sebuah prinsip makan yang terus dipegang teguh oleh hampir semua orang khususnya orang Asia.

Nasi sebagai sumber karbohidrat memang penting perannya dalam memberikan support energi harian kita.

Namun yang jarang kita tahu, mengonsumsi terlalu banyak porsi nasi bukanlah sebuah hal yang bijak.

Perlu diingat, nasi bukan merupakan sumber makanan kaya nutrisi.

Menurut USDA Food Data Central, dalam satu cangkir beras yang dimasak terdapat kandungan sebanyak 53 gram karbohidrat, 2 gram kalsium, 2,72 gram zat besi, 15 gram magnesium, 4,39 gram protein, dan 242 kalori.

Total jumaah makronutrien dan mikronutrien dalam nasi terbilang kecil.  Memang terdapat kandungan kecil vitamin seperti folat, tiamin, fosfor, kalium dan zat besi.

Namun, vitamin-vitamin penting seperti vitamin A, C, dan D tidak terkandung dalam nasi.

Beberapa jenis nasi juga mungkin memiliki lebih sedikit kandungan vitamin dan mineral tersebut.

Baca Juga: Ibu Hamil Kurang Gizi akan Melahirkan Anak Indonesia Stunting

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa dampak yang bisa terjadi ketika kita mengonsumsi terlalu banyak porsi nasi.

1. Gula darah akan naik

Yang selama ini kita tahu, nasi merupakan sumber karbohidrat yang dapat menjadi penunjang sumber energi aktivititas harian kita.

Tapi yang sering kita lalaikan adalah, kandungan karbohidrat pada nasi pada dasarnya akan dipecah menjadi glukosa sebelum digunakan sebagai sumber energi.

Maka dari itu, dengan mengonsumsi nasi sebenarnya kita sedang menambah kadar gula darah dalam tubuh.

Biasanya kadar kenaikan gula darah dalam tubuh dipengaruhi oleh jenis nasi.

Nasi berbiji pendek biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan diproses sistem pecernaan.

Sedangkan nasi berbiji panjang memiliki lebih ekstra serat yang mempermudah pencernaan.

2. Menyebabkan inflamasi

Trista Best, MPH, RD, LD dari Balanced One Supplements mengatakan bahwa ketika kita mengonsumsi nasi terjadi mekanisme dimana karbohidrat dalam nasi yang digunakan sebagai sumber energi dapat menyebabkan efek kembung dan pembengkakan.

Baca Juga: Komparasi Gizi Makanan Khas Lebaran; Ketupat Vs Lontong Vs Nasi

Hal ini dapat terjadi karena karbohidrat olahan dari nasi akan menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak kandungan air akibat peradangan (inflamasi).

Untuk mengatasi peradangan akibat konsumsi nasi apalagi dalam porsi banyak, kita bisa mempertimbangkan untuk coba mengonsumsi nasi merah.

3. Menyebabkan sembelit

Nasi termasuk dalam makanan dengan jumlah kandungan serat yang minim.  Kurangnya serat akan membuat pencernaan menjadi kurang teratur.

Maka dari itu, jika kita makan terlalu banyak porsi nasi tanpa diimbangi konsumsi makanan kaya serat, yang akan terjadi adalah terjadinya sembelit.

4. Berat badan naik

Kandungan yang terdapat pada nasi membuatnya diproses oleh tubuh lebih cepat.

Ini karena pada proses tersebut, kurangnya kadungan vitamin E, B, dan serat membuat nasi sekedar menciptakan efek kenyang sesaat.

Baca Juga: Apa Perbedaan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang?

Kurangnya kepuasaan yang kita dapat saat mengonsumsi nasi dapat membuat kita mencari makanan-makanan lainnya atau makan secara berlebihan yang dapat menyebabkan berat badan naik.

Makan nasi terlalu banyak, jika tidak diimbangi dengan konsumsi makanan bernutrisi lainnya, akan membuat tubuh kekurangan nutrisi.

Maka dari itu, makan seporsi nasi harus selalu ditemani dengan sayuran, sumber protein, serta buah-buahan untuk menyeimbangkan nillai gizinya.

Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Mendapat Lebaran yang Sehat