Hindari pola pikir bahwa anak akan membaik seiring berjalannya waktu tanpa kita dampingi dan beri support.
Apalagi, anak-anak cenderung masih belum mengerti dan kurang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan mental yang mereka alami.
Hal pertama yang orang tua bisa coba lakukan adalah membuka percakapan secara baik-baik dengan anak.
Tanyakan apa yang membuat mereka merasa sedih dan kecewa, tapi jangan memaksa anak untuk menceritakan semuanya.
Pakai bahasa yang halus dan hindari memberi nasihat yang sifatnya menyalahkan anak.
Beri ruang bagi anak untuk memiliki opini mereka sendiri terhadap permasalah yang dihadapi.
Kemudian, jika ternyata sumber masalahnya adalah persoalan sekolah apalagi menyangkut hal serius, coba hubungi konselor sekolah untuk membicarakannya secara baik-baik.
Anak cenderung merasa tidak punya kuasa ketika ia menghadapi permasalah di sekolah.
Baca Juga: 7 Terapi Rumahan Untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan, Anak pun Boleh