Find Us On Social Media :

4 Tanda Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental, Orangtua Wajib Sensitif

Cermati tanda-tanda anak mengalami masalah kesehatan mental sehingga dapat tertangani dengan baik.

GridHEALTH.id – Kesadaran akan kesehatan mental menjadi begitu penting dewasa ini.

Mengingat kesehatan mental dan fisik merupakan dua hal yang saling berhubungan erat sehingga tidak bisa dipisahkan.

Hal ini juga tentunya berlaku pada anak-anak.

Jangan mengira hanya karena anak-anak masih kecil, mereka tidak menghadapi permasalahan yang sama membebaninya seperti pada orang dewasa.

Asal tahu saja, tanpa perhatian yang diberi orang tua terhadap kesehatan mental, akan sangat memengaruhi kehidupan anak di masa depan.

Maka dari itu, penting sekali untuk tahu ketika anak sedang mengalami sebuah kondisi yang berkaitan dengan masalah kesehatan mentalnya.

Untuk diketahui, ada 4 hal mendasar yang bisa kita lihat sebagai indikasi anak sedang mengalami maalah kesehatan mental:

Baca Juga: 4 Manfaat Mendongeng Untuk Otak Anak, Jadi Lebih Pintar di Sekolah

Perubahan suasana hati atau mood swings memang sesuatu yang kesannya seperti hal yang biasa dan normal terjadi.

Tapi, pada intensitas tertentu, mood swings bisa dikategorikan sebagai manifestasi dari adanya masalah kesehatan mental.

Jika anak-anak mulai menunjukan ledakan perilaku atau emosi, menjadi mudah marah dan frustasi, atau bereaksi yang berlebihan dalam situasi kecil, hal ini tidak bisa hanya dipandang sebagai hal yang lumrah.

Memang pada usia tertentu, pengaruh hormon mungkin saja akan berpengaruh kepada sikap anak yang lebih sensitif.

Baca Juga: 8 Penyakit Infeksi pada Bayi Baru Lahir, Bisa Muncul Di Usia 2 Bulan

Tetapi tentunya, jika perilaku mood swings yang ditunjukan sudah sampai membuat anak menarik diri atau bahkan tidak mau berbicara dengan orang tua lebih dari waktu 2 minggu, masalah ini tidak bisa dianggap lumrah lagi.

Coba amati kebiasaan tidur anak-anak.

Jika anak-anak mengalami masalah sulit tidur, tidur terlalu larut, atau dalam tidurnya nampak tidak pulas dan sering terbangun, bisa  jadi ini adalah pengaruh dari kondisi masalah kesehatan mental mereka.

Baca Juga: Anak-anak Belum Menjadi Target Vaksinasi Covid-19 Diberbagai Negara, Sebab Vaksinnya Belum Ada, Kok Bisa?

Seperti yang kita tahu, tingkat stres dan tidur saling berkaitan, maka dalam kondisi mental yang sedang bermasalah, tidak jarang orang pun mengalami gangguan tidur.

Jika anak-anak mengelami penurunan makan yang drastis, maupun tiba-tiba hanya ingin menenggelamkan diri dalam makan, hal ini harus diberi perhatian khusus.

Seperti halnya tidur, kondisi kesehatan mental yang kurang baik akan memengarahi hasrat pola makan, baik pada kasus anak yang menjadi kehilangan nafsu makan maupun yang memiliki nafsu makan berlebihan secara tiba-tiba.

Perhatikan apakah anak menjadi lebih sering mengeluhkan gangguan fisik seperti sakit kepala dan sakit perut.

Pehatikan juga apakah mereka sering mengeluhkan merasa sesak nafas, nyeri di bagian dada atau mengeluarkan kerigat dingin.

Hal-hal ini bisa jadi merupakam sebuah kondisi yang dinamakan dengan psikosomatis.

Psikosomatis adalah kondisi dimana adanya stres atau gangguan kesehatan mental memicu atau memperburuk penyakit fisik.

Jika sudah nampak gejala-gejala seperti itu, maka itu artinya orang tua harus turun tangan dalam membantu anak mengatasi masalah kesehatan mentalnya.

Baca Juga: Jam 4 Sore Kunci Mencegah Penyakit Infeksi Demam Berdarah Dengue

Hindari pola pikir bahwa anak akan membaik seiring berjalannya waktu tanpa kita dampingi dan beri support.

Apalagi, anak-anak cenderung masih belum mengerti dan kurang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan mental yang mereka alami.

Hal pertama yang orang tua bisa coba lakukan adalah membuka percakapan secara baik-baik dengan anak.

Tanyakan apa yang membuat mereka merasa sedih dan kecewa, tapi jangan memaksa anak untuk menceritakan semuanya.

Pakai bahasa yang halus dan hindari memberi nasihat yang sifatnya menyalahkan anak.

Beri ruang bagi anak untuk memiliki opini mereka sendiri terhadap permasalah yang dihadapi.

Kemudian, jika ternyata sumber masalahnya adalah persoalan sekolah apalagi menyangkut hal serius, coba hubungi konselor sekolah untuk membicarakannya secara baik-baik.

Anak cenderung merasa tidak punya kuasa ketika ia menghadapi permasalah di sekolah.

Baca Juga: 7 Terapi Rumahan Untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan, Anak pun Boleh

Sedangkan kehidupan sekolah sangat dapat mempengaruhi tumbuh kembang kejiwaan anak.

Maka dari itu, kita tidak bisa hanya membiarkan begitu saja jika permasalahan anak di sekolah sampai dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.

Yang terakhir, jika masalah kesehatan mental anak sudah semakin berlarut-larut dan sangat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, konsultasikan pada konsultan profesional atau psikiater.

Ingat, orang awam seperti orang tua mungkin bisa membantu dengan memberi support dan menasihati.

Tapi perlu diketahui, persoalan kesehatan mental lebih dari sekedar stres biasa yang nantinya akan berlalu, sehingga dalam penangannya  mungkin dibutuhkan treatment khusus.

Baca Juga: Ditemukan, Jenis Virus yang Dapat Mengobati Kanker Otak Pada Anak