GridHEALTH.id – Beberapa waktu yang lalu, artis penyanyi internasional Lady Gaga, melalui acara The Me You Can't See yang dipandu oleh Oprah Winfrey dan Pangeran Harry, menceritakan pengalaman pemerkosaan yang ia alami ketika berusia 19 tahun.
“Saya berusia 19 tahun dan saya sedang melakukan pekerjaan saya, tiba-tiba seorang produser berkata kepada saya, 'lepaskan pakaianmu,'” kata Lady Gaga.
Lady Gaga mengaku bahwa ia bersikeras menolak dan berusaha pergi meninggalkan produser tersebut, namun sang produser mengancam akan membakar album rekamannya jika ia menolak dan terus memaksa Lady Gaga.
Lady Gaga yang kala itu masih berusia cukup muda pun tidak beradaya dan hanya bisa membeku dan tidak ingat apa-apa ketika sang produser yang tidak mau ia sebutkan namanya itu memaksanya melakukan hubungan seksual.
Tidak hanya sampai di situ, sang produser juga sama sekali tidak mau bertanggung jawab ketika Lady Gaga hamil dan malah mencampakannya.
Kejadian ini jelas memberi luka yang dalam pada diri Lady Gaga.
Diceritakan melalui program The Me You Can't See, Lady Gaga bahkan sempat mengalami kondisi “psychotic break” yang parah beberapa tahun setelah kejadian itu terjadi.
"Saya tidak pernah menanganinya, dan kemudian tiba-tiba saya mulai mengalami rasa sakit luar biasa di seluruh tubuh saya yang terasa seperti rasa sakit yang saya rasakan setelah saya diperkosa." ujar Lady Gaga.
Baca Juga: Bekerja Lebih 55 Jam Per Minggu Tingkatkan Risiko Kematian, PBB
Source | : | The Guardian,rethink mental illness,national alliance mental illness |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar