GridHEALTH.id - Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh api atau benda panas lainnya.
Luka bakar bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja.
Karenanya kita harus super hati-hati manakala sedang menggunakan, mengerjakan, dan berdekatan dengan api atau benda panas lainnya. Misaal saat memasak, kita berisiko terkena cipratan minyak panas dan sebabkan luka bakar.
Selain itu, kita pun harus mempunyai pengetahun dalan menangani luka bakar.
Sehingga bilamana terjadi pada kita, keluarga, atau oranglain, setidaknya bisa melakukan pertolongan pertama.
Untuk diketahui, sebagian besar luka bakar tingkat pertama dapat diobati di rumah; namun, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan.
Ingat, salah mengobati luka bakar meskipun luka bakar tingkat pertama, luka bakar bisa sangat menyakitkan dan dapat meninggalkan bekas.Untuk mengobati luka bakar tingkat pertama, melansir American Academy of Dermatology Associations, pada artikel 'How to treat a first-degree, minor burn', disebutkan dokter kulit merekomendasikan tips berikut:
Baca Juga: Obat Pil Untuk Lawan Covid-19 Produksi Pfizer, Hasilnya Menjanjikan
* Dinginkan luka bakar.
Segera rendam luka bakar dalam air keran dingin atau kompres dingin dan basah. Lakukan ini selama sekitar 10 menit atau sampai rasa sakitnya mereda.
* Oleskan petroleum jelly dua hingga tiga kali sehari.
Jangan mengoleskan salep, pasta gigi atau mentega pada luka bakar, karena dapat menyebabkan infeksi. Jangan mengoleskan antibiotik topikal.
* Tutup luka bakar dengan perban steril antilengket.
Jika lepuh terbentuk, biarkan lepuh sembuh dengan sendirinya sambil tetap menutupi area tersebut. Jangan pecahkan lepuh.
* Boleh mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu meringankan rasa sakit dan mengurangi peradangan.
* Lindungi luka bakar dari sinar matahari.
Setelah luka bakar sembuh, lindungi area tersebut dari sinar matahari dengan mencari tempat teduh, mengenakan pakaian pelindung atau mengoleskan tabir surya tahan air spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi.
Ini akan membantu meminimalkan jaringan parut, karena kemerahan akibat luka bakar terkadang bertahan selama berminggu-minggu, terutama pada mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap.
Baca Juga: Minum Obat Sakit Kepala 'Warung' Bisa Sebabkan Sakit Kepala Berulang
Memang luka bakar tingkat pertama biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dari dokter.
Namun, jika luka bakar tingkat pertama sangat besar, jika korbannya adalah bayi atau orang tua, atau jika merasa luka bakar menjadi lebih parah, segera pergi ke ruang gawat darurat.
Itu cara yang direkomendasikan dokter dalam penanganan dan pertolongan pertama luka bakar.
Tapi hanya di Indonesia ada penanganan luka bakar yang tidak seperti itu.
Banyak orang di Indonesia yang masih percaya luka bakar bisa disembuhkan dengan pasta gigi.
Mengenai hal ini, ternyata terjadi juga di Malaysia.
Malah ada kasus di Malaysia, seseorang yang mengalami luka bakar diobati dengan pasta gigi, walhasil kondisinya luka semakin parah. Menggelembung seperti balon yang akan pecah.
Karenanya, dr Kamarul Ariffin, dari Malaysia, melansir Mirror.co.uk (15 Juni 2019), mendesak orang untuk tidak mengoleskan pasta gigi pada luka bakar mereka, karena dapat memiliki efek samping yang sangat buruk.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Covid-19 Lahirkan Varian Baru, Banyak di Pulau Jawa
Untuk lebih membuktikan pendapatnya, petugas medis membagikan gambar mengerikan dari tangan seorang wanita, setelah dia mencoba mengobati luka bakar minyak panas dengan pasta gigi Colgate.
Baca Juga: Hati-hati, Overdosis Parasetamol Dapat Menyebabkan Gagal Hati
Alih-alih membuat lukanya lebih baik, tangan wanita itu membengkak hingga hampir tidak bisa dikenali lagi.
Gambar itu juga menunjukkan tangan yang dipenuhi lepuh yang tampak sangat menyakitkan.
Dalam penanganan luka bakar, menurut dr Ariffin menjawab: “Hentikan pembakarannya dulu. Siram dengan air mengalir. Kalau luka bakar derajat satu, bisa pakai lidah buaya.
"Jika luka bakar derajat dua atau tiga, temui dokter sebelum melakukan pengobatan apapun."(*)