GridHEALTH.id - Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang datang dengan gejala diam. Jadi, sampai waktu yang lama setelah kadar gula darah melonjak, kita mungkin tidak tahu bahwa kita hidup dengan kondisi ini.
Terlepas dari gejala yang menonjol seperti rasa haus yang berlebihan dan keinginan untuk buang air kecil yang tidak biasa, ada cara lain yang kadang-kadang ditunjukkan oleh tubuh saat kita sudah terkena diabetes tipe 2.
Baru-baru ini, para ilmuwan telah dapat menemukan manifestasi aneh dari kadar gula darah tinggi: Trigger finger, yang secara medis dikenal sebagai flexor tenosynovitis.
Ini adalah kondisi yang menyakitkan di mana kita tidak dapat melenturkan atau memperpanjang jari karena terkunci.
Ini terjadi karena pertumbuhan berlebih dari jaringan di membran pelindung otot fleksor. Padahal otot-otot ini memberi jari-jari fleksibilitas untuk menggulung.
Trigger finger terjadi karena pertumbuhan berlebih dari jaringan di selubung tendon (selaput pelindung) otot fleksor, otot yang biasanya memungkinkan jari melengkung.
Baca Juga: Nilai Tinggi Pemeriksaan HbA1C Pada Penyandang Diabetes Wajib Diwaspadai, Ini Cara Menurunkannya
Baca Juga: 7 Tips Dari Psikolog Cara Mendiskusikan Masalah Menstruasi Dengan Anak
Para ahli berspekulasi bahwa ketika seseorang menderita diabetes tipe 2 dalam waktu lama, ikatan ireversibel berkembang antara glukosa dan protein dalam jaringan, yang akhirnya merusaknya.
Hal ini menyebabkan jari jadi kaku Seperti kondisi ini, ada banyak tanda lain yang mengejutkan bahwa diam-diam, diabetes tipe 2 sudah 'merasuk' ke tubuh kita.
Dikutip dari American Diabetes Association, ini tanda-tandanya;
1. Infeksi gusi
Ini bisa menjadi tanda awal kadar gula darah tinggi. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care, menemukan bukti tingginya tingkat diabetes dan pradiabetes di antara orang-orang dengan penyakit gusi.
Tren ini lebih terlihat di antara orang-orang dengan infeksi gusi yang parah.
2. Penglihatan buruk
Jika mengalami penglihatan kabur, maka itu mungkin merupakan sinyal bahwa kadar gula darah tinggi.
Diabetes tipe 2, jika tidak terdiagnosis, menyempitkan pembuluh darah, termasuk di mata. Mereka mungkin keluar dari tekanan, yang mengarah pada pertumbuhan yang baru di tempat mereka.
Baca Juga: Minum Pereda Nyeri Parasetamol di Saat Haid, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Baca Juga: Penyakit Infeksi Covid-19 Pada Lansia Mirip Gejalanya Dengan Pneumonia
Pembuluh darah yang baru terbentuk dapat membocorkan darah dan menghalangi penglihatan. Kondisi ini dikenal sebagai retinopati diabetik.
3. Ingin makan berlebihan
Karena pengelolaan kadar glukosa darah dan insulin yang tidak efisien, penyandang diabetes tipe 2 merasa lapar terus-menerus. Mereka tidak merasa kenyang setelah makan.
4. Kulit berubah warna
Diabetes tipe 2 ditandai dengan kurangnya sensitivitas tubuh terhadap insulin. Ini kadang-kadang dapat menyebabkan kulit berubah warna di bagian belakang leher.
Waspadai gejala ini. Namun, mungkin ada penyebab lain yang mendasari perubahan warna kulit: kista ovarium, gangguan hormonal, atau bahkan kanker. Pil KB, kortikosteroid, dan obat lain juga dapat menyebabkan kondisi ini.
5. Sensasi nyeri, kesemutan, atau mati rasa
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada saraf. Namun, gejalanya tidak terlihat pada awalnya.
Baca Juga: 6 Penyebab Munculnya Bercak Pada Trimester Pertama Pada Ibu Hamil
Baca Juga: Varian Virus Corona Makin Beragam, Apakah Gejala Covid-19 Tetap Sama?
Jadi, waspadai sensasi kesemutan atau mati rasa yang berulang di tangan dan kaki. Itu adalah cara tubuh memberi tahu bahwa saraf tidak baik-baik saja. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL