Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan/cairan alami seperti vagina sehingga sangat tinggi kemungkinannya terjadi luka atau lecet saat penetrasi dilakukan.
Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV.
Infeksi ini juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus.
Perlu diketahui, cairan rektal sangat kaya akan sel imun, sehingga virus HIV mudah berkembang biak.
Jika infeksi HIV sudah masuk pada kondisi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), maka tubuh orang tersebut akan sangat sulit melawan infeksi, sesederhana virus influenza karena sistem imunnya rusak.
Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.
Dampak mengerikan ini tentu akan sangat membahayakan apalagi jika hubungan sesama jenis ini merupakan kejahatan seksual seperti kasus tiga bocah di solok.
Pasalnya selain dapat memengaruhi kesehatan mental, pelaku dan korbanya berisiko tinggi terkena hiv/aid yang bisa menyebabkan kematian.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL