Find Us On Social Media :

Balanitis, Penyakit Infeksi Organ Kelamin Pria yang Bisa Mengganggu Kesuburan

Balanitis sering juga disebut sebagai radang kepala penis.

GridHEALTH.id - Balanitis adalah pembengkakan akibat iritasi kulit dan kepala penis.

Kondisi ini sering juga disebut sebagai radang kepala penis. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala, seperti penis sakit, memerah, dan bengkak.

Penyebab utama balanitis adalah infeksi yang terjadi pada penis. Infeksi ini umumnya bisa disebabkan oleh dua hal, yakni:

- Infeksi jamur: infeksi jamur pada penis umum disebabkan jamur Candida albicans juga bisa menyerang bagian tubuh lain, misalnya oral thrush di mulut. Kondisi infeksi yang diakibatkan oleh jamur Candida dapat mengakibatkan penis sakit, bengkak, dan iritasi.

-  Infeksi bakteri: infeksi yang dapat dipicu oleh kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan penis, misalnya tidak mencuci penis secara rutin dan mengeringkannya, sehingga memicu pertumbuhan bakteri jahat penyebab penyakit.

Balanitis terjadi bukan hanya karena iritasi atau infeksi saja, tetapi juga bisa karena seseorang mengalami diabetes sebelumnya.

Baca Juga: Bau Mulut, Salah Satu Tanda Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Baca Juga: Pengobatan Rumahan Untuk Usir Ketombe Agar Dapatkan Rambut Sehat

Pria penyandang diabetes berisiko mengalami infeksi kulit lebih besar. Sebab, penyandang diabetes memiliki kadar glukosa dalam tubuh yang tinggi.

Perlu diketahui, glukosa adalah “makanan” favorit bakteri. Kadar glukosa dalam tubuh juga bisa dikeluarkan melalui urine, sehingga dapat memicu tumbuhnya bakteri di sekitar penis.

Balanitis juga bisa terjadi akibat fimosis.  Pada penis yang tidak disunat, kepala penis akan dilapisi oleh lapisan kulit yang disebut sebagai kulup.

Ketika kulit kulup terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke atas kepala penis, kondisi ini dikenal sebagai fimosis. Fimosis umum terjadi pada bayi dan anak laki-laki.

Balanitis pada pria dewasa dapat terjadi apabila melakukan hubungan seksual yang tidak aman dan tidak sehat.

Apabila pasangan wanita mengalami infeksi atau luka pada vagina, maka laki-laki tersebut bisa tertular dan berisiko mengalami balanitis.

Selain itu penyakit menular seksual, seperti herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis juga dapat menyebabkan balanitis.

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Stroke dan Faktor Risiko yang Penting Diketahui

Baca Juga: 3 Ramuan Jus Ajaib Anti Penuaan Dini, Ternyata Resepnya Sederhana

Gejala balanitis yaitu kemerahan pada ujung kepala penis, yang dapat atau tidak disertai dengan lepuh.

Selain itu, pengidap umumnya mengeluhkan adanya rasa nyeri, gatal, pembengkakan pada kepala penis, keluarnya cairan yang berbau.

Terasa juga nyeri saat buang air kecil, hingga gejala sistemik seperti demam, malaise, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) pada daerah lipat paha (inguinal).

Pencegahan terbaik balanitis adalah dengan melakukan sunat pada alat kelamin. Jika sunat tidak dapat dilakukan, maka sebaiknya rutin menjaga kebersihan untuk mencegah adanya penumpukan smegma.

Baca Juga: Rumah Sakit Tidak Higienis Membunuh Setengah Juta Bayi Setiap Tahun, WHO

Baca Juga: Curiga Anak Terkena Pneumonia? Deteksi Dini Hitung Kecepatan Napasnya

Jika balanitis berkaitan dengan reaksi alergi dan iritasi, maka pastikan senyawa tersebut tidak digunakan kembali. Balanitis yang berkaitan dengan penyakit lainnya dapat dicegah melalui pengobatan teratur dan kontrol rutin. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL