GridHEALTH.id - Virus corona penyebab Covid-19 bisa menjadi gawat jika sampai menginfeksi pengidap HIV.
Bagaimana tidak, virus coroa tersebut bisa bermutasi hingga 30 kali setelah menginfeksi penderota HIV selama 216 hari.
Baca Juga: Gejala Awal Komplikasi Kaki Diabetesi, Segera Periksakan ke Dokter Jika Mengalaminya
Hal itu diketahui setelah sebuah laporan studi menerbitkannya dalam bentuk pracetak di medRxiv pada hari Kamis (3/6/2021) kemarin.
Dimana laporan tersebut menyebutkan bahwa pengidap HIV tersebut terinfeksi Covid-19 selama 216 hari.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu diidentifikasi sebagai pengidap HIV usia 36 tahun yang tinggal di Afrika Selatan.
Dilansir Tribunnews dari Los Angeles Times (5/6/2021), disebutkan bahwa virus corona dalam tubuhnya mengumpulkan 13 mutasi pada protein lonjakan.
Ini diketahui telah membantu virus lolos dari respons imun, dan 19 mutasi lain yang dapat mengubah perilaku virus.
Tidak jelas apakah mutasi yang dibawanya diturunkan ke orang lain.
Pastinya, varian baru virus corona yang ditemukan dan jadi perhatian saat ini adalah:
- Mutasi E484K, yang merupakan bagian dari varian Alpha (B.1.1.7, yang pertama kali ditemukan di Inggris).
- Mutasi N510Y, yang merupakan bagian dari varian Beta (B.1.351, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan).
"Jika lebih banyak kasus seperti itu ditemukan, ada kemungkinan bahwa infeksi HIV dapat menjadi sumber varian baru hanya karena pasien dapat membawa virus lebih lama," ungkap penulis studi Tulio de Oliveira, seorang ahli genetika di University of KwaZulu-Natal di Durban kepada LA Times.
Disisi lain, Dr. Juan Ambrosini, seorang profesor penyakit menular di University of Barcelona mengatakan, "Tapi itu mungkin pengecualian, karena infeksi yang berkepanjangan membutuhkan immunocompromise yang parah."
Memang, wanita dalam studi kasus itu mengalami imunosupresi atau penekanan kerja sistem imun.
Baca Juga: 100-an Kasus Per Hari Terjadi di Bandung, Dinkes; Khawatir Kolaps Gegara Covid-19 Usai Lebaran
"Temuan ini penting untuk pengendalian Covid-19 karena pasien ini dapat menjadi sumber penularan dan evolusi virus yang berkelanjutan," kata Ambrosini.
Pasien imunosupresi dapat membawa virus corona lebih lama daripada yang lain
Kasus ini bisa dengan mudah luput dari perhatian, kata de Oliveira kepada LA Times.
Baca Juga: Ibuprofen Aman dan Bisa Diberikan pada Pasien Covid-19, Berikut Penjelasan BPOM
Pasalnya, setelah wanita itu dirawat di rumah sakit karena gejala awalnya, dia hanya menunjukkan gejala ringan Covid-19.
Padahal, ia masih memiliki virus corona, kata de Oliveira.
Para ilmuwan dapat menemukan kasus ini karena wanita tersebut terdaftar dalam penelitian terhadap 300 orang dengan HIV untuk melihat respons kekebalan mereka terhadap Covid-19.
Para peneliti juga menemukan bahwa empat orang lain dengan HIV telah membawa virus corona selama lebih dari sebulan.
Beberapa pasien yang mengalami imunosupresi karena alasan lain terlihat membawa virus corona untuk waktu yang lama, kata Ambrosini kepada Insider.
Misalnya, katanya, ada laporan kasus orang dengan transplantasi ginjal yang dinyatakan positif Covid-19 selama hampir satu tahun.
Temuan ini bisa menjadi sangat penting bagi Afrika, yang memiliki sekitar 26 juta orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2020.
WHO pada hari Jumat memperingatkan bahwa peningkatan tajam dalam kasus Covid-19 dapat berubah menjadi gelombang ketiga Covid-19 di seluruh benua.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Wanita dengan HIV Terpapar Covid-19 selama 216 Hari, Virus di Tubuhnya Bermutasi Setidaknya 30 Kali