GridHEALTH.id - Para peneliti telah menemukan bahwa penderita stroke dengan tingkat optimisme yang tinggi memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah, keparahan stroke yang berkurang, dan kecacatan fisik yang lebih sedikit setelah tiga bulan, dibandingkan dengan mereka yang kurang optimis.
“Hasil kami menunjukkan bahwa orang yang optimis memiliki hasil penyakit yang lebih baik, sehingga meningkatkan moral mungkin merupakan cara yang ideal untuk meningkatkan kesehatan mental dan pemulihan setelah stroke,” kata penulis senior studi Yun-Ju Lai dari University of Texas di AS
Dalam sebuah penelitian kecil terhadap 49 penderita stroke, peneliti meneliti hubungan antara optimisme, peradangan, keparahan stroke, dan kecacatan fisik selama tiga bulan setelah serangan.
Para peneliti mengatakan bahwa memahami bagaimana elemen-elemen ini berhubungan, atau berdampak satu sama lain, dapat memberikan kerangka kerja ilmiah untuk mengembangkan strategi baru untuk pemulihan stroke.
Sebab, peradangan pasca stroke merusak otak dan mengganggu pemulihan, kata para peneliti.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Saat Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Stroke
Baca Juga: Hasil Studi : Serangan Jantung Bisa Muncul Akibat Kurang Tidur
Optimisme telah dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih rendah dan peningkatan hasil kesehatan di antara orang-orang dengan kondisi medis.