GridHEALTH.id - Kolesterol merupakan komponen mendasar dalam perlindungan setiap sel dalam tubuh manusia, termasuk sel-sel otak.
Begitu pentingnya kolesterol bagi otak sehingga otak mewakili sekitar 2 sampai 3% dari total berat badan kita, 25% penuh kolesterol dalam tubuh manusia berada hanya di organ ini.
Kolesterol adalah prekursor dari mana tubuh kita memproduksi molekul penting seperti hormon seks progesteron, estrogen, dan testosteron serta asam empedu pencernaan yang memungkinkan kita memperoleh nutrisi dari makanan yang kita makan.
Kolesterol adalah bahan baku dari mana kita dapat memproduksi vitamin D saat terkena sinar matahari, sebuah adaptasi yang tentunya telah membantu kita bertahan selama 2,6 juta tahun terakhir.
Vitamin D, yang jauh lebih bermanfaat bagi kita daripada sekadar membangun tulang yang kuat, telah terbukti mengaktifkan lebih dari 900 gen individu, yang sebagian besar dapat ditemukan di otak.
Gen-gen ini mengkode aktivitas-aktivitas yang menopang kehidupan seperti mengurangi peradangan, meningkatkan pemanfaatan energi, menetralkan virus dan bakteri, dan membantu tubuh membersihkan diri dari sel-sel kanker yang mematikan.
Baca Juga: Benarkah Obat Golongan Statin Penurun Kolesterol Bisa Berdampak Pada Risiko Demensia? Ini Faktanya
Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Menjadi Dominan di Seluruh Dunia, WHO Peringatkan Kasus Bisa Melonjak Tajam
Kolesterol, dengan sendirinya, berfungsi sebagai antioksidan otak, melindungi neuron halus kita, membran lemaknya, protein penyusunnya, dan bahkan DNA mereka dari efek merusak radikal bebas.
Kolesterol memainkan peran sentral dalam kesehatan otak. Ketika otak kekurangan kolesterol, salah satu komponen struktural dan fungsional yang paling mendasar, ia menciptakan lahan subur bagi beberapa penyakit kita yang paling ditakuti dan merusak, seperti penyakit Alzheimer, depresi, dan bahkan risiko bunuh diri.
Dan jurnal bergengsi Neurology baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa orang tua dengan kadar kolesterol tertinggi malah mungkin memiliki 70% pengurangan risiko demensia.
Tetapi kelebihan kolesterol juga bukan hal yang baik karena kolesterol tinggi berarti ada terlalu banyak lemak di dalam darah.
Jika dibiarkan, lemak dapat mengendap pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya sejumlah penyakit, termasuk hipertensi dan penyakit jantung.
Agar terhindar dari berbagai penyakit akibat kolesterol tinggi, kita perlu menjaga kadar kolesterol tetap normal.
Baca Juga: Pisang Baik Untuk Jantung Karena Kandungan Kalium dan Zat Gizi Lain
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia yang dibiarkan dapat membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras (aterosklerosis). Kondisi inilah yang akan membuat kita rentan mengalami berbagai penyakit tersebut. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL