Selama diare, anak sering buang air besar, maka akan menguras air dalam tubuh anak. Ini dapat memiliki konsekuensi serius karena 75% dari berat badan kita terdiri dari air, terlebih lagi pada anak-anak.
Ingatlah bahwa bukan diare yang berbahaya bagi anak, tetapi dehidrasi yang mengubah keseimbangan alami air dan elektrolit tubuh.
Dehidrasi berat dapat menyebabkan kejang, kegagalan organ, dan kerusakan otak. Anak-anak di bawah dua tahun sangat rentan.
Mereka dapat meninggal karena dehidrasi dalam beberapa hari atau bahkan lebih awal karena tinja yang encer mengeluarkan beberapa elektrolit dan nutrisi dari tubuh, termasuk kalium dan natrium, yang tanpanya organ dalam tidak dapat berfungsi dengan baik.
Tujuan pengobatan diare adalah untuk mencegah dehidrasi dengan terus mengisi kembali tubuh anak dengan air dan elektrolit (pemberian oralit).
Selain itu, aspek yang sangat penting dalam mengelola diare adalah pola makan anak. Jika masih menyusu, terus berikan ASI.
Baca Juga: Pioglitazone, Obat Diabetes yang Digadang-gadang Dapat Melindungi dari Stroke
Baca Juga: Anak Stunting Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran Saat Dewasa
Banyak ibu berpikir memberi air kepada anak akan memperburuk diare atau perut perlu 'istirahat' dari makan untuk pulih.