Find Us On Social Media :

Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia, Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

menarik napas dalam-dalam untuk mengetahui mengalami happy hypoxia atau tidak.

GridHEALTH.idHappy hypoxia adalah ancaman menakutkan bagi penderita Covid-19.

Mereka yang mengalaminya acap kali berkahir dengan kematian.

Baca Juga: Dianggap Sehat untuk Bayi, Dokter Anak: 'Jangan Kasih Sayur dan Buah untuk MPASI', Kenapa?

Untuk diketahui, happy hypoxia adalah kondisi ketika kadar oksigen di jaringan tubuh rendah.

Hal ini dapat terjadi karena darah tidak membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan.

Jika kondisi ini berlanjut terus menerus, organ tubuh dapat terganggu fungsinya sehingga dapat berakibat fatal.

Penting diingat, saturasi oksigen yang diharapkan adalah 95 persen pada orang sehat.

Bagaimana caranya kita mengetahui saturasi oksigen untuk mendeteksi happy hypoxia?

Menurut Ahli Patologis Klinis serta Direktur dan Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Surakarta, Tonang Dwi Adryanto, Melansir Kontan.co.id, ada dua cara deteksi dini happy hypoxia.

Baca Juga: Metformin, Obat Diabetes Paling Top Bisa Digunakan Sebagai Terapi Tambahan Bagi Penyandang HIV, Studi

Pertama, adalah dengan menarik napas dalam-dalam selama 2-3 kali.

Jika ada reaksi berupa batuk, maka hal itu bisa menjadi pertanda happy hypoxia yang harus diwaspadai.

Kedua, adalah dengan menggunakan alat bernama oximeter.

Alat ini dapat digunakan untuk mengecek saturasi oksigen hanya dengan ujung jari saja.

Alat oximeter dapat dibeli secara bebas di toko alat kesehatan atau bahkan marketplace.

Baca Juga: Ramai Media Asing Beritakan 350 Nakes Indonesi Terpapar Covid-19 Padahal Sudah Divaksin

Lakukan kedua cara ini secara berkala atau minimal di waktu pagi, siang, sore dan malam.

Hal senada juga diucapkan oleh Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto.

Menurutnya pemeriksaan dengan oximeter harus dilakukan berkali-kali selama kurun periode infeksi terjadi.

"Harus diulang berkala, karena kondisi kadar oksigen kan berubah-ubah. Bisa saat ini normal, tiba-tiba besok turun," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Disentri, Radang Usus Disertai Diare Berdarah

Jika hasil pemeriksaan dengan oximeter menunjukkan angka di bawah 94, artinya mengalami kekurangan oksigen di dalam darah atau di dalam jaringan.

Mereka yang mengalaminya dianjurkan segera dilakukan tindakan suplementasi oksigen atau terapi lain untuk meningkatkan kadar oksigen.(*)

Baca Juga: Batuk Malam Hari, Coba Pengobatan Rumahan Ini Agar Bisa Tidur Nyenyak