GridHEALTH.id - Sebanyak 9 dari setiap 100 wanita hamil akan mengalami kondisi yang dikenal sebagai diabetes mellitus gestasional (GDM). Ini dapat menempatkan kita pada risiko masalah selama kehamilan dan persalinan.
Saat hamil, sel-sel kita menjadi sedikit lebih resisten terhadap insulin. Hal ini menyebabkan jumlah glukosa atau gula dalam darah meningkat. Gula ekstra membantu membuat lebih banyak nutrisi tersedia untuk bayi.
Tetapi jika sel menjadi terlalu resisten dan glukosa tidak dapat masuk ke dalamnya, kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Ini dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan janin yang sedang tumbuh.
Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti siapa yang akan menderita diabetes gestasional, tetapi peluang ibu hamil meningkat jika;
- Keturunan Hispanik, Afrika-Amerika, Penduduk Asli Amerika, Asia Amerika, atau Kepulauan Pasifik Pacific
- Kelebihan berat badan sebelum hamil
Baca Juga: Mengalami Diabetes Selama Kehamilan Bisa Berisiko Kena Gangguan Jantung
Baca Juga: Edema Dapat Membuat Kita Terlihat Gemuk, Ini 3 Cara Mengurangi Cairan di Dalam Tubuh
- Memiliki anggota keluarga dengan diabetes
- Kehamilan pertama di atas usia 30 tahun
- Memiliki diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki bayi yang sangat besar ( 4 kilogram lebih) sebelumnya atau lahir mati
- Pernah menjalani tes gula darah dengan hasil abnormal sebelumnya
Bila ada faktor-faktor pemicu di atas, dokter kebidanan dan kandungan bersama ahli gizi akan membantu ibu hamil memilih makanan yang dapat menjaga glukosa darah dalam kisaran yang sehat. Mereka juga dapat mengajari tentang porsi dan waktu makan yang ideal.
Secara umum, batasi makanan manis dan lacak berapa banyak makanan kaya karbohidrat yang dimakan.
Sertakan serat dalam makanan. Ini bisa berasal dari sayuran, buah-buahan, roti gandum, biskuit gandum, dan sereal.
Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Asupan Garam Untuk Hindari Tekanan Darah Tinggi
Satu penelitian besar mengamati pola makan wanita sebelum mereka hamil. Setiap peningkatan serat setiap hari sebesar 10 gram mengurangi risiko diabetes gestasional sebesar 26%.
Selain apa yang dimakan, mengonsumsi suplemen serat dapat membantu mencapai kebutuhan asupan serat. Tetapi periksa dengan dokter Anda sebelum mengambil suplemen apapun.
Lakukan juga olahraga secara teratur untuk membantu menjaga kadar glukosa tetap sehat. Berjalan dan berenang adalah pilihan yang baik.
Dalam satu studi, peneliti menemukan bahwa wanita yang aktif secara fisik sebelum dan selama kehamilan mereka - sekitar 4 jam seminggu - menurunkan risiko diabetes gestasional sekitar 70% atau bahkan lebih.
Penting diketahui, beberapa faktor risiko yang sama yang membuat kita berisiko terkena diabetes gestasional juga membuat kita lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Dan jika memiliki diabetes gestasional, risiko diabetes tipe 2 setelah kehamilan bisa meningkat.
Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke
Baca Juga: Pengobatan Alami Lidah Buaya Untuk Mengatasi Tumit Pecah-Pecah
Oleh sebab itu, setelah persalinan, lanjutkan pola makan sehat yang sama dan aktivitas olahraga yang rutin. Ini akan menghilangkan risiko diabetes yang menetap setelah persalinan, juga akan membuat tubuh segera langsing.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL