Find Us On Social Media :

Sinovac Diandalkan di Indonesia, Program Vaksinasi Covid-19 Singpura Tidak Menggunakannya

Singapura telah menganggap Covid-19 flu biasa. Vaksin program pemerintahnya tidak menggunakan Sinovac dari China.

GridHEALTH.id - Vaksin Sinovac besutan negara Komunias China, saat ini menjadi salah satu vaksin Covid-19 yang beredar di dunia.

Beberapa negara menggunakan vaksin Sinovac untuk program vaksin Covid-19 rakyatnya, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kunyah 3 Siung Bawang Putih Setiap Pagi Bantu Hilangkan Lemak di Perut

Tapi banyak juga negara yang jusrtru meragukan bahkan tidak menggunakan vaksin besutan negara komunis China ini.

Para peneliti di Institut Butantan Brasil di Sao Paolo mengumumkan hasil uji coba vaksin Sinovac. Disebutkan jika vaksin Simovac hanya memiliki 50 persen tingkat keefektifan secara keseluruhan.

Mengutip Alliance for Science, Institut Butantan Brasil di Sao Paolo juga melaporkan bahwa vaksin itu 78 persen efektif dalam kasus ringan.

Singapura, negara tetangga Indonesia, hanya menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna bagi rakyatnya.

Pemerintah Singapura membolehkan vaksin Sinovac beredar di bawah sistem "Rute Akses Khusus", yang memungkinkan klinik swasta untuk memberikannya kepada mereka yang menginginkannya.

Baca Juga: Diabetes yang Tidak Terkontrol Bisa Menyebabkan Kerusakan Retina Mata

Tapi ada hal yang menarik, pihak berwenang Singapura, melansir Intisari-online, menyebutkan ada sekitar 2.000 orang di Singapura yang mengalami reaksi merugikan yang parah terhadap vaksin Pfizer dan Moderna.

Ini membuat Singapura mempertimbangkan untuk menggunakan Sinovac non-mRNA jika mereka tidak ingin menunggu alternatif lain disetujui.

Beberapa, tampaknya, lebih memilih teknologi konvensional.

"Sinovac China lebih aman dengan efek samping yang rendah," kata Lian Jie, warga negara China yang tinggal di Singapura, menggemakan pandangan banyak orang di komunitasnya.

Untuk dipahami, vaksin Sinovac dari China adalah virus yang tidak aktif, pada dasarnya adalah virus Covid yang telah dibunuh.

Baca Juga: Cerita Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet: Banyak Pasien Anak-anak

Sedangkan vaksin Pfizer menggunakan mRNA dan Oxford/AstraZeneca menggunakan vektor virus. 

Organisasi Kesehatan Dunia pun mengatakan dua dosis Sinovac menunjukkan kemanjuran 51% terhadap infeksi Covid-19 bergejala dalam uji coba Fase 3 besar di Brasil.

Sedangkan dua suntikan Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran 79% terhadap infeksi simtomatik dan 79% terhadap rawat inap dalam uji coba multi-negara besar.

Sebagai perbandingan, vaksin Oxford-AstraZeneca memiliki kemanjuran 63%.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Didominasi Oleh yang Belum Mendapatkan Vaksin

Itu lebih rendah dari angka untuk vaksin lain, tetapi Sinovac ditemukan menawarkan perlindungan 100% terhadap gejala parah dan rawat inap.

Sementara itu, sebuah studi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, yang dilakukan antara Januari dan Maret dan dirilis pada Mei.

Juga menemukan bahwa vaksin tersebut sangat efektif di kalangan petugas kesehatan.(*)

Baca Juga: 5 Komplikasi Kesehatan Akibat Infeksi Saluran Kemih Tak Segera Diobati