GridHEALTH.id - Varian B.1.617.2 dari virus corona, juga dikenal sebagai varian Delta telah dikategorikan sebagai varian yang menjadi perhatian (varian of concern/VOC) dari WHO dan dikatakan telah mendorong gelombang kedua Indonsia.
Sementara itu, meski di beberapa negara kembali ke keadaan normal, ilmuwan dan profesional medis terus melihat ke dalam banyak lapisan varian Covid-19 untuk bersiap untuk gelombang berikutnya yang dinilai potensial.
Varian Delta membawa kode genetik dari dua mutasi lain, E484Q dan L452R, itulah sebabnya semakin mudah untuk menerobos masuk ke sistem kekebalan tubuh manusia dan menyerang organ.
Selain itu, karena varian baru cenderung mengubah struktur protein lonjakan, lebih efisien dalam melampirkan dirinya pada sel-sel inang manusia dan berlipat ganda dengan cepat, melakukan lebih banyak kerusakan daripada varian-varian pada awalnya.
Melihat jumlah mereka yang terinfeksi, individu yang tidak divaksinasi / sebagian divaksinasi dan orang-orang dengan komorbiditas yang sudah ada adalah berisiko lebih besar untuk mengembangkan varian Delta.
Di satu sisi, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan daftar orang-orang yang dapat dilindungi dari varian Delta yang kini menjadi perhatian dunia.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 BioNTech dan Johnson & Johnson Efektif Melawan Varian Delta, Studi
Baca Juga: Ibu Terinfeksi Covid-19 Boleh Menyusui, Begini Prosedur yang Aman
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Dewan Penelitian Medis India, National Institute of Virologi, Departemen Bedah Saraf, Rumah Sakit Komando (Komando Selatan), Angkatan Bersenjata Medis dan Perguruan Tinggi di India, pasien Covid-19 yang telah menerima satu atau keduanya vaksin Covid-19 cenderung memiliki perlindungan maksimum terhadap varian Delta.