GridHEALTH.id - Ibu hamil bisa terpapar Covid-19, itu adalah fakta.
Bahkan 60% ibu hamil ternyata OTG atau orang tanpa gejala.
Baca Juga: Macam-macam Gejala dan Jenis Penyakit Sifilis, Penyakit Infeksi Kelamin yang Sering Menyerang Pria
Hal itu diungkapkan oleh dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, Sp.OG dalam kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id.
Dalam kesempatan tersebut pun dr Yeni, sapaan akrabnya memberikan tips sehat dan mudah, isolasi mandiri bagi ibu hamil yang positif Covid-19.
1. Perhatikan asupan nutrisi
Asupan nutrisi optimal dengan gizi seimbang, wajib didapatkan ibu hamil yang positif Covid-19 selama isolasi mandiri.
Caranya, tetap makan sebanyak 2-3 sendok setiap 2 jam sekali.
Kalau terlalu mual, bisa konsumsi pisang 2-3 gigit karena buah tersebut memiliki kandungan potasium dan kalium yang berguna untuk meningkatkan energi.
Kalau masih mual juga, membuat jus dari buah atau sayur agar bisa langsung diminum saja tanpa mengunyahnya.
"Kalau abis makan muntah gapapa. 30 menit setelah muntah makan lagi," jelas dr. Yeni.
dr. Yeni juga mengingatkan agar asupan air tercukupi yaitu 9-10 gelas setiap harinya untuk ibu hamil.
2. Pantau gejala covid-19
Jangan alpa untuk selalu memerhatikan gejala yang muncul setiap hari selama isolasi mandiri.
Baiknya memiliki alat untuk melihat kadar oksigen.
Baca Juga: Syarat Sebuah Kondisi Ditetapkan Sebagai Pandemi, Sudahkah Covid-19 Memenuhi Syarat Tersebut?
Jika bernapasnya sesak ringan, tidur miring dan 30% lebih tinggi dari posisi datar.
Jika sedang atau berat segera bawa ke rumah sakit.
Jika demam minum paracetamol kalau demamnya di atas 38,3 derajat celcius.
3. Lihat kondisi kehamilan
Kondisi kehamilan jangan lupa selalu dipantau selama isolasi mandiri.
Baca Juga: PCR Harusnya Untuk Orang Sakit, yang Sehat Ikut di Test Akan terlihat Banyak Orang Positif
Pastikan buang air besar normal dan tidak ada hambatan.
Untuk yang sudah masuk di atas 26 minggu kehamilan, pantau gerakan janin setiap hari.
Kalau gerakan janinnya minim atau bahkan tidak ada dalam 1 jam, maka rangsanglah dengan minum atau makan.
Jika tidak bergerak juga, segera bawa ke dokter untuk diperiksakan.
Jika itu selalu diperhatikan dan dijalankan, "Dengan kondisi fisik yang sangat baik seharusnya ibu bisa sembuh dengan sempurna setelah 2 minggu," jelas dr. Yeni, yang merupakan alumni fakultas kedokteran di Universitas Dipenegoro Semarang pada 1993-1999, lulus spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Indonesia pada 2001-2005.(*)
Baca Juga: Khasiat Sebenarnya Obat Actemra, Obat yang Direkomendasikan WHO Untuk Pasien Covid-19