Jika ada penggunaan obat yang diduga akan berinteraksi secara klinis, maka pemantauan hasil terapi perlu ditingkatkan.
Sehingga, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat interaksi obat, dapat segera dilakukan tindakan yang diperlukan, misal menghentikan atau mengganti obatnya.
Hal ini menunjukkan juga perlunya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan terapi kepada pasien (dokter, perawat, apoteker, dll) sehingga dapat memantau terapi dengan lebih cermat, sehingga tidak berdampak membahayakan bagi pasien.
Baca Juga: Studi: Orang Sehat Tak Perlu Mengonsumsi Aspirin Setiap Hari Untuk Cegah Penyakit Jantung
Baca Juga: Curiga Anak Terkena Pneumonia? Deteksi Dini Hitung Kecepatan Napasnya
"Jadi, jika ada yang menyebutkan bahwa kematian pasien Covid adalah semata-mata akibat interaksi obat, maka pernyataan itu tidak berdasar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,"pungkasnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dr.Lois Sebut Kematian Pasien Covid Dipicu Interaksi Obat, Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Faktanya, https://www.tribunnews.com/corona/2021/07/12/drlois-sebut-kematian-pasien-covid-dipicu-interaksi-obat-guru-besar-farmasi-ugm-jelaskan-faktanya?page=all.