GridHEALTH.id - Hingga bulan Juni, BPOM telah menerbitkan EUA untuk empat jenis vaksin. Yakni yakni vaksin Coronavac yang diproduksi Sinovac China, vaksin produksi Biofarma yang berasal dari bulk vaksin Sinovac di China, vaksin Astrazeneca, dan vaksin Sinopharm.
Kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 vaksin Moderna.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, pihaknya terus membantu pemerintah memberikan jaminan, evaluasi, memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia dapat digunakan untuk masyarakat dan memenuhi aspek kualitas, mutu, keamanan dan efikasinya.
"Kemarin kami menambah satu lagi jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan EUA dari BPOM yakni vaksin Moderna. Ini adalah vaksin pertama yang mendapatkan EUA dari BPOM yang menggunakan platform m-RNA," ujar Penny saat konferensi pers virtual, Jumat (02/07/2021).
Penny mengatakan, kemungkinan vaksin Moderna awal yang akan masuk ke Indonesia didapatkan melalui Covax Facility. Hal ini merupakan bantuan dari Amerika Serikat melalui Covax Facility.
Penny menuturkan, berdasarkan kajian BPOM bersama tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Baca Juga: Eropa Sedang Mengembangkan Vaksin Hipertensi Agar Pasien Darah Tinggi Tak Perlu Sering Minum Obat
Baca Juga: Waspadai Diare Diabetikum, Penyandang Diabetes Rawan Adanya Pertumbuhan Bakteri di Usus
Dengan kejadian yang paling sering adalah nyeri, kelelahan, dan sakit kepala. "Kejadian ini umumnya didapatkan setelah penyuntikan kedua," terang Penny.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar