GridHEALTH.id - Musim pancaroba di negara-negara tropis biasanya dikaitkan dengan munculnya penyakit yang dibawa nyamuk, utamanya demam berdarah dengue (DBD).
Tetapi di tahun pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini, pikiran orang pastinya masih fokus pada infeksi lain, yaitu infeksi yang disebabkan virus corona penyebab Covid-19.
Namun, ada hubungan mengejutkan antara Covid-19 dan demam berdarah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah menderita demam berdarah di masa lalu mungkin menunjukkan beberapa tingkat kekebalan terhadap Covid-19.
Sebuah studi baru yang menganalisis wabah virus corona di Brasil menemukan hubungan mungkin antara penyebaran virus corona baru dan wabah demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk demam berdarah aedes aegypti di masa lalu.
Studi yang belum dipublikasikan yang dipimpin oleh Miguel Nicolelis, seorang profesor di Duke University, dan dibagikan secara eksklusif dengan Reuters (29/03/2021) , membandingkan distribusi geografis kasus virus corona dengan penyebaran demam berdarah pada 2019 dan 2020.
Baca Juga: Peneliti Temukan Obat Malaria yang Lebih Efektif Menyembuhkan Penyakit
Baca Juga: Bukan Hanya Kadar Gula Meningkat, Diabetes Juga Merusak Kulit
Tempat-tempat dengan tingkat infeksi virus corona yang lebih rendah dan pertumbuhan kasus yang lebih lambat adalah lokasi yang mengalami wabah demam berdarah yang intens tahun ini atau terakhir, Nicolelis menemukan.