“Upaya kontrol terhadap penyebaran virus Covid-19 itu harus sitematis, jadi perlu early detection yaitu upaya mendeteksi semua kasus yang ada di populasi dan kemudian mengisolasi kalau ketemu, kemudian mengkarantina pada orang yang kontak erat, jadi dilakukan contact tracing yang benar untuk menemukan kasus-kasus berikutnya,” ujar Miko dikutip dari Warta Kota, Minggu (1/8/2021).
Miko mengugkap berdasarkan data dari aplikasi Silacak yang ia sampaikan, bahwa kontak erat Covid-19 di Indonesia sangat banyak, mencapai 8.000-10.000 an orang.
“Hanya saja yang kontak erat ini belum diperiksa semua. Jadi bayangkan kalau dilakukan pemeriksaan terhadap semua yang kontak erat maka kasusnya akan lebih banyak,” ujarnya.
Miko juga menyebutkan, bahwa pemerintah perlu memperbanyak tes swab polymerase chain reaction (PCR) setiap harinya di seluruh Indonesia dibandingkan tes swab antigen.
Ia menilai bahwa tes swab antigen tidak bisa menggantikan keunggulan tes swab PCR untuk keakuratan mendeteksi virus corona
“Seandainya saja warga dilakukan test menggunakan PCR itu akan luar biasa kasusnya, tidak 35 ribu (angka kasus postif) per harinya, tapi bisa 100 ribu setiap harinya,” ungkapnya.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL