Find Us On Social Media :

Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS Terlupakan di Saat Pandemi Covid-19, Padahal Bisa Jadi Komorbid Mematikan

Penyakit infeksi menular HIV/AIDS membuat risiko lebih tinggi keparahan dan kematian pada pasien.

GridHEALTH.id - Sebagian besar kasus virus corona yang dikonfirmasi bersifat ringan, tetapi beberapa orang lebih mungkin mengembangkan Covid-19 yang parah.

Beberapa faktor risiko terkena Covid-19 yang parah termasuk obesitas, usia tua, hipertensi, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.

Sebuah laporan baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa infeksi HIV merupakan faktor risiko independen yang signifikan bila terkena Covid-19.

Bisa menyebabkan keparahan/kritis saat masuk rumah sakit dan kematian di rumah sakit.

Hampir seperempat (23,1%) dari semua orang yang hidup dengan HIV yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, meninggal, kata laporan itu.

Laporan ini didasarkan pada analisis data pengawasan klinis dari 37 negara mengenai risiko hasil Covid-19 yang buruk pada orang yang hidup dengan HIV.

Ditemukan bahwa risiko mengembangkan Covid-19 yang parah atau fatal adalah 30% lebih besar pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dibandingkan dengan orang tanpa infeksi HIV.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember : Pasien Dengan HIV Jadi Terpinggirkan Selama Pandemi Covid-19, Padahal Termasuk Kelompok Rentan

Baca Juga: Risiko Tertular Varian Delta di Luar Ruangan Kecil Tapi Tetap Ada, Studi

"Kondisi yang mendasari seperti diabetes dan hipertensi adalah umum di antara ODHA. Di antara ODHA laki-laki di atas usia 65 tahun, diabetes dan hipertensi dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19 yang lebih parah dan fatal. risiko penyakit parah dan kematian," kata laporan itu.

Laporan tersebut menyoroti perlunya ODHA untuk tetap sesehat mungkin, dengan meminum obat ARV mereka secara teratur dan mencegah atau mengelola kondisi yang mendasarinya.

Selanjutnya,  orang yang hidup dengan HIV terlepas dari status kekebalan mereka, harus diprioritaskan untuk vaksinasi Covid-19 tanpa alasan.

Dr Meg Doherty, Direktur Program HIV, Hepatitis dan IMS Global WHO, mengatakan bahwa laporan tersebut akan memiliki implikasi kebijakan penting yang menyediakan data untuk mengkonfirmasi bahwa HIV adalah komorbid serius pada Covid-19 dan meningkatkan urgensi untuk melihat semua ODHA dalam pengobatan.

Begitu pula dengan akses ke vaksinasi vaksin Covid-19.

Menurut Doherty, WHO akan segera merilis pedoman terbaru tentang pencegahan, pengujian, pengobatan, pemberian layanan, dan pemantauan HIV.

Hal ini untuk memastikan bahwa orang dengan HIV melanjutkan pengobatan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cerdas Memilih Makanan Agar Terhindar Dari Diabetes, Ikuti Saran Ahli

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Dilakukan Vagina, Luar Biasa di Luar Perkiraan!

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.

Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

HIV telah merenggut 34,7 juta nyawa sejauh ini, dan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama, kata WHO.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Merata, WHO Serukan Moratorium Suntikan Booster

Baca Juga: 3 Tanda Perlemakan di Hati Ternyata Bisa Tampak Dari Kesehatan Mulut

WHO meminta negara-negara untuk melipatgandakan upaya untuk menghindari peningkatan infeksi HIV karena gangguan layanan HIV selama Covid-19. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL