GridHEALTH.id - Banyak tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai obat HIV/AIDS, tetapi belum diuji skrining hingga menjadi obat yang diakui.
"Justru skrining terhadap tanaman herbal tropis anti-HIV banyak dilakukan negara-negara maju seperti AS atau Eropa," kata pakar biomedik Suprapto Ma’at di Jakarta, Rabu (2/12) seperti dikutip dari Intisari Online.
Suprapto mengatakan skrining itu diawali dengan penentuan sitotoksisitas ekstrak terhadap kultur sel yang telah diinveksi HIV, hingga skrining terhadap fraksi ekstrak tanaman untuk diketahui mana yang memiliki aktivitas mantap sebagai anti-HIV.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mencontohkan beberapa tanaman di Indonesia yang berpotensi menjadi obat HIV/AIDS
- Kunyit. Dari hasil penelitian Barat terhadap kunyit (curcuma domestika/longa) diketahui pigmen berwarna kuningnya ternyata memiliki efek farmakologik seperti antitumor, aktivitas anti infeksi, anti-inflamasi dan dapat menghambat aktivitas enzim integrase HIV-1.
- Lidah Buaya. Acemannan yang merupakan polisakarida asetilasi dari lidah buaya (aloe vera) yang diteliti laboratorium di AS dan di Kanada, ternyata bersifat antitumor, imunostimulan, dan antiviral.
Bahan kimia dalam lidah buaya yang disebut acemannan dapat diminum bagi penderita HIV/AIDS.
Baca Juga: Terapi Garang Arang, Buang Kolesterol Jahat Lewat Telapak Kaki yang Diasapi Hawa Panas
Data dari Obafemi Awolowo University, Nigeria menunjukkan bahwa konsumsi lidah buaya mungkin dapat membantu sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV di daerah tropis, mengingat ketersediaan dan tidak mahal.
Source | : | intisari-online.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar