Strain HPV yang menyebabkan kanker disebut HPV risiko tinggi. Tipe 16 dan 18, khususnya, meningkatkan risiko kanker serviks dan kanker genital pada pria dan wanita. Tipe 16 juga menyebabkan sebagian besar kasus kanker orofaringeal.
Tetapi menurut National Cancer Institute, bahkan sebagian besar infeksi HPV yang berisiko tinggi akan hilang dalam waktu satu hingga dua tahun dan tidak menyebabkan kanker.
Ketika jenis HPV berisiko tinggi bertahan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga puluhan tahun untuk berkembang menjadi kanker, itulah sebabnya mengapa wanita disarankan untuk melakukan skrining kanker serviks setiap tiga hingga lima tahun, tergantung pada metode skrining yang digunakan, dari usia. 21 sampai usia 65 dan mungkin lebih dari itu.
Mitos 3: Jika tidak berhubungan seks, tidak akan mendapatkan HPV
Faktanya HPV dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, sehingga kita tidak perlu melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan HPV.
Menggunakan kondom dapat menurunkan risiko tertular HPV, tetapi kita masih dapat tertular virus jika ada di kulit yang tidak tertutup kondom.
Baca Juga: Studi: Jutaan Pasien Diabetes Menerima Pengobatan Berlebihan, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Baca Juga: Ingin Berhenti Merokok? Tak Sekadar Niat Tapi Lakukan Hal Ini!
Mitos 4: Pria bisa diskrining untuk HPV
Faktanya tidak ada tes yang disetujui FDA untuk menyaring HPV pada pria. Untuk wanita, ada tes yang bisa mendeteksi HPV di sel serviks.
Wanita juga bisa mendapatkan tes Pap, juga disebut Pap smear, untuk memeriksa perubahan kanker atau prakanker pada sel serviks.