Find Us On Social Media :

Mengapa Lansia dan Penyandang Diabetes Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19, Ini Kata Ahli

Lansia, kelompok yang berisiko terhadap infeksi Covid-19 karena sistem imunitas tubuh rendah.

GridHEALTH.id - Dua tahun sejak kemunculan virus corona yang mengganggu kehidupan dan menimbulkan kematian bagi jutaan orang di dunia, ditunjukkan bahwa orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan mendasar seperti diabetes dan hipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius dan komplikasi fatal.

Berkali-kali, para ahli telah memperingatkan kelompok populasi ini tentang perlunya tindakan pencegahan ekstra dan langkah-langkah keamanan agar tetap aman.

Tapi apa sebenarnya penyebab penyakit serius pada orang tua dan penyandang diabetes? Para peneliti dari Sekolah Ilmu Kehidupan Universitas Nanjing di China mengklaim telah mengidentifikasi alasannya.

Menurut mereka, kekebalan microRNA (miRNA) yang rendah meningkatkan risiko infeksi Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua dan penderita diabetes. Ini diterbitkan dalam jurnal Signal Transduction and Targeted Therapy.

MicroRNAs adalah kelas kunci regulator ekspresi gen yang memainkan peran penting dalam peradangan dan respons imun.

Para peneliti telah mengidentifikasi empat miRNA yang bersirkulasi - miR-7-5p, miR-24-3p, miR-145-5p dan miR-223-3p - yang tinggi pada orang sehat dan jauh lebih rendah pada orang tua dan penyandang diabetes.

Baca Juga: Mampukah Vaksin Covid-19 Melindungi Orang dengan Sistem Kekebalan Lemah? Ini Kata Ahli

Baca Juga: Daun Mimba, Pengobatan Rumahan Untuk Kontrol Kadar Gula Darah

MiRNA ini dapat secara efektif menghambat replikasi SARS-CoV-2 dengan secara langsung menargetkan protein S. Eksosom.

Ini adalah serum yang mengandung miRNA yang dapatmenghambat replikasi SARS-CoV-2, tetapi efek penghambatan ini rendah pada orang tua dan pasien diabetes, kata para peneliti.

Namun, para peneliti melihat bahwa olahraga jangka panjang dapat meningkatkan tingkat miRNA ini dalam darah yang menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus SARS-CoV-2.

Tim menemukan bahwa tiga dari empat miRNA yang bersirkulasi meningkat secara signifikan dalam serum sukarelawan sehat setelah latihan fisik terus menerus selama 8 minggu.

Eksosom serum yang diisolasi dari sukarelawan ini juga menunjukkan efek penghambatan yang lebih kuat pada ekspresi protein S dan replikasi SARS-CoV-2.

Studi ini juga memberikan pengamatan menarik bahwa latihan fisik terus menerus dapat meningkatkan kekebalan miRNA terhadap SARS-CoV-2, yang memberi kita alasan untuk semakin giat berolahraga.

Karena berolahraga setiap hari akan membantu kita semua, tua atau muda, untuk menghindari Covid-19.

Temuan penelitian ini juga menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa miRNA endogen kita sendiri dapat secara langsung menghambat virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Impetigo, Infeksi Kulit Menular Pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Baca Juga: Trimester 1 Kehamilan Sering Kram Perut? Ini Tips Untuk Mengatasinya

Studi sebelumnya yang dipimpin oleh tim telah menunjukkan bahwa sekitar 89 % virus yang menginfeksi manusia dapat menjadi sasaran miRNA manusia.

Studi baru memberikan bukti kuat dan langsung yang mendukung teori bahwa miRNA, terutama miRNA ekstraseluler, dapat berfungsi sebagai "pertahanan RNA" dan melindungi sel dari asam nukleat asing.

Studi menunjukkan bahwa miRNA adalah komponen penting dari sistem kekebalan berbasis RNA endogen untuk melawan infeksi virus.

Baca Juga: Ramai TikTok Challenge Membekukan Madu Serasa Makan Permen, Ini Dampaknya Pada Kadar Gula Darah dan Pencernaan Kata Ahli

Baca Juga: Menggunakan Obat Malaria dan Obat Kanker, WHO Pimpin Uji Coba Obat Covid-19 Untuk Kurangi Risiko Kematian

Para peneliti berharap pemahaman baru tentang fungsi miRNA ini dapat memberikan perspektif baru untuk pencegahan, pengawasan, dan pengobatan Covid-19.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL