Berdasarkan laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anemia defisiensi besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di seluruh dunia terutama di negara sedang berkembang termasuk Indonesia.
Secara epidemiologi, prevalensi tertinggi ditemukan pada akhir masa bayi dan awal masa kanak-kanak diantaranya karena terdapat defisiensi besi saat kehamilan dan percepatan tumbuh masa kanak-kanak yang disertai rendahnya asupan besi dari makanan, atau karena penggunaan susu formula dengan kadar besi kurang.
Kekurangan zat besi sangat memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan seorang bayi.
Gejala yang sering terlihat pada anak yang kekurangan zat besi, antara lain lemas, pucat terlalu sering, mudah lelah, mudah terinfeksi, gangguan prestasi belajar, dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku.
Terlepas dari itu, apa saja makanan sehat yang dapat menyebabkan bayi mengalami anemia defisiensi besi?