GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 diketahui memiliki efek samping bagi penerimanya.
Disebutkan laman cdc.gov (16/3/2021) dalam artikel berjudul "Possible Side Effects After Getting a Covid-19 Vaccine", bahwa efek samping vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Baik itu pada area tubuh yang disuntikan seperti terasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan. Maupun efek samping yang bisa dirasakan pada seluruh tubuh seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam dan mual.
Efek samping vaksin Covid-19 ini merupakan gejala medis yang biasanya bersifat sementara. Namun tak sedikit juga yang cukup memakan waktu.
Misalnya saja vaksin Moderna yang baru saja diberikan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli 2021 lalu.
Dimana vaksin Covid-19 buatan Amerika Serikat tersebut memiliki efek samping yang lebih terasa dibandingkan produk lain.
Mulai dari efek samping nyeri berlebih di lokasi bekas suntikan sampai demam yang juga lebih lama sembuh daripada vaksin lainnya.
Lantas pertanyaan pun muncul, mengapa vaksin Moderna memiliki efek samping yang lebih terasa?
Masalah efek samping vaksin Moderna ini pun mendapat tanggapan dari Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi seperti yang dilansir dari Kompas.com (23/8/2021).
Menurut Nadia, respons tubuh setiap orang usai menerima vaksin berbeda-beda, sehingga bisa saja tidak semua orang merasakan nyeri berlebih usai disuntik vaksin Moderna.
Bahkan, ada juga orang yang tidak merasakan efek samping sama sekali pasca disuntik vaksin tersebut.
"Kan biasa efek samping orang berbeda-beda responsnya ya, tapi ada juga yang tidak merasakan ada efek samping," ujarnya.
Nadia mengatakan, untuk mengatasi efek samping pasca-penyuntikan vaksin Covid-19 Moderna, penerima vaksin biasanya dibekali dengan obat penurun panas.
Hal serupa juga sudah diterapkan kepada mereka yang menerima vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca.
"(Moderna) Biasanya sama seperti AstraZeneca, dibekali obat penurun panas," kata Nadia.
Nadia menambahkan, apabila efek samping parah yang dirasakan usai disuntik vaksin Covid-19 Moderna tetap berlanjut setelah istirahat dan minum obat, sebaiknya segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Sementara itu, ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasan mengapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibandingkan vaksin lain.
Penjelasan itu ia unggah di laman Facebook miliknya pada 18 Agustus 2021 lalu.
Berikut penyebab efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibanding produk lain, menurut Tonang:
Setelah vaksin mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh adalah segera menangkap vaksin dengan menggunakan sel-sel otot.
"Oleh sel otot, 'resep' dari vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot," jelas Tonang.
"Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi," lanjut Tonang.
Menurut Tonang, karena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu.
"Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri," jelas Tonang.
Ia mengatakan, efek samping vaksin Covid-19 Moderna tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara.
Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih. Setelah itu, tubuh akan memulai proses pembentukan antibodi.
"Masyarakat umum mulai banyak yang mendapatkan vaksinasi Moderna. Wajar bila hampir semua merasakan peradangan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini," jelas Tonang.
Demikianlah alasan efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibandingkan produk lain. Namun jangan khawatir, efek samping vaksin Covid-19 Moderna maupun produk lain hanya bersifat sementara.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL